Iklan dempo dalam berita

Kisah 4 Raja Jawa yang Mundur dari Takhta, Ada Nama Airlangga

Kisah 4 Raja Jawa yang Mundur dari Takhta, Ada Nama Airlangga

Kisah 4 Raja Jawa yang Mundur dari Takhta, Ada Nama Airlangga--Foto: ist

Setelah mengundurkan diri, putri mahkota menolak untuk menggantikannya. Sehingga terjadilah perebutan kekuasaan oleh keturunan Airlangga seperti Mapanji Garasakan, Sri Samarotsaha, dan Mapanji Alahyung Ahyes. 

BACA JUGA:Raja Jawa Jadi Sorotan Setelah Disebut Bahlil, Ini Sejarah dan Makna Raja Jawa

2. Tribhuwana Tunggadewi - Kerajaan Majapahit 

Tribhuwana Tunggadewi merupakan salah satu raja wanita yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit. 

Di era pemerintahannya, Majapahit semakin maju dan berhasil menaklukkan berbagai wilayah di luar Jawa. Bersama Gajah Mada, Tribhuwana Tunggadewi juga melakukan ekspansi ke negara tetangga seperti Semenanjung Malaya, Tumasik, dan beberapa wilayah lainnya. 

Namun, saat Gayatri meninggal dunia, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk mengundurkan diri dari takhtanya. 

Adapun alasannya karena dia sedari dulu memimpin Majapahit hanya untuk mewakili Ibunya saja. Pada akhirnya, tampuk kekuasaan Majapahit diserahkan kepada Hayam Wuruk yang kala itu masih berusia 16 tahun.

BACA JUGA:Singgung Soal Raja Jawa Saat Pidato, Begini Klarifikasi Ketum Golkar Bahlil Lahadalia

3. Rakai Panangkaran - Mataram Kuno 

Raja tanah Jawa yang mengundurkan diri berikutnya adalah Rakai Panangkaran. Dia merupakan raja Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah pada periode 746 hingga 784 M. 

Dikutip dari laman Dspace UII, dalam riwayatnya, dia mengundurkan diri sebagai raja karena usianya yang dirasa sudah terlalu tua serta ingin mengasingkan diri. Pada era pemerintahannya, Rakai Panangkaran telah membangun banyak bangunan peninggalan seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan lain sebagainya. 

BACA JUGA:Bahlil Sebut Raja Jawa Saat Pidato di Munas Golkar, Begini Respon Instana Kepresidenan

4. Rakai Pikatan - Mataram Kuno 

Selain Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan juga pernah menjadi raja Mataram Kuno. 

Dikutip dari laman Portal Pemerintahan Kabupaten Temanggung, dia mengundurkan diri sebagai raja sebelum akhir hayatnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: