Viral, Diduga Wanita Asing Tega Kurung Balita di Toilet Pesawat Gegara Tantrum, Banjir Kecaman Netizen!
Wanita Asing Tega Kurung Balita di Toilet Pesawat--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Viral, diduga wanita asing tega kurung balita di toilet pesawat gegara tantrum, banjir kecaman netizen!
Insiden seorang balita yang dikurung di dalam toilet pesawat oleh dua wanita asing karena tantrum telah memicu kemarahan besar di kalangan netizen.
Kejadian ini terjadi pada sebuah penerbangan yang dioperasikan oleh Juneyao Airlines dari Guiyang menuju Shanghai pada 24 Agustus, dan telah menjadi viral di ruang maya, terutama di China.
Menurut laporan BBC, dua wanita asing tersebut terlibat dalam insiden yang mengejutkan banyak orang ketika mereka mengambil keputusan kontroversial untuk mengurung seorang balita di dalam toilet pesawat.
Semua bermula ketika balita tersebut, yang sedang bepergian bersama neneknya, mulai menangis selama penerbangan.
Tangisan balita ini rupanya membuat beberapa penumpang terganggu, yang kemudian memicu tindakan yang diambil oleh kedua wanita tersebut.
BACA JUGA:Anak Kurang Nafsu Makan? Coba Konsumsi Ini, Dijamin Makan Makin Lahap
Salah satu dari dua wanita itu, Gou Tingting, mengunggah video ke media sosial China, Douyin (platform yang mirip dengan TikTok), yang menunjukkan bagaimana dia menggendong anak perempuan itu dan membawanya ke dalam bilik toilet.
Tindakan ini, yang didokumentasikan oleh Gou, langsung menjadi bahan perdebatan sengit dan mengundang gelombang kemarahan dari netizen di China.
Banyak yang mengecam tindakan Gou dan temannya sebagai tindakan yang tidak berperasaan dan tidak pantas, terutama terhadap seorang anak kecil yang tidak berdaya.
Dalam video yang diunggah, terlihat Gou mencoba menenangkan anak tersebut sambil mengajak bicara, dan memberi tahu gadis kecil itu bahwa ia dapat keluar dari toilet jika berhenti menangis.
BACA JUGA:Modus Beli Bumbu, Emak-emak Ini Nekat Curi Ayam Potong, Aksinya Terekam CCTV
Namun, cara ini justru menimbulkan kontroversi besar. Netizen merasa tindakan Gou menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap kondisi psikologis anak kecil, terlebih ketika anak tersebut masih sangat muda dan belum mampu mengendalikan emosinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: