Iklan dempo dalam berita

Berkunjung Selama Tiga Hari, Berikut Agenda Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di Indonesia

Berkunjung Selama Tiga Hari, Berikut Agenda Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di Indonesia

Paus Fransiskus kunjungi Indonesia selama 3 hari--ist

Pada Jumat, Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini pada 6 September 2024 sekitar pukul 9.45 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sejarah Paus

Paus sejatinya adalah Uskup Roma, yang menjadi pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia. 

Menurut Gereja Katolik, keutamaan Uskup Roma tersebut terutama berasal dari peranannya sebagai "penerus Santo Petrus", yang disebut sebagai "Uskup Roma pertama". 

Petrus sendiri mendapatkan keutamaannya dari Yesus sendiri, yaitu saat Ia memberikan kunci Kerajaan Surga dan kuasa untuk "mengikat dan melepaskan", serta menamainya "batu karang" dan di atasnya Gereja akan didirikan (Matius 16:18–19). Paus saat ini adalah Paus Fransiskus, yang terpilih pada tanggal 13 Maret 2013.

Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin spiritual, jabatan dan pemerintahan Paus disebut "kepausan" atau "pontifikat", sementara yurisdiksi takhta episkopal Paus disebut "Takhta Suci" atau "Takhta Apostolik".

Lalu dalam kapasitasnya sebagai pemimpin sekuler, Paus merupakan kepala negara dari Negara Kota Vatikan, sebuah negara berdaulat yang seluruh wilayahnya terkurung di dalam Kota Roma, Italia.

Berdasarkan Tradisi Suci, takhta apostolik Roma didirikan oleh Rasul Petrus dan Paulus. Takhta kepausan merupakan salah satu lembaga yang paling bertahan lama di dunia dan telah menjadi suatu bagian penting dalam sejarah dunia. 

Para paus pada zaman kuno membantu dalam hal penyebaran Kekristenan dan penyelesaian berbagai perselisihan doktrinal. 

BACA JUGA:Ada Kiai Menghina Gus Dur, Langsung Kena Karma dan Menangis Tersedu-sedu

Pada Abad Pertengahan, mereka memainkan suatu peranan dalam kepentingan sekuler di Eropa Barat, biasanya bertindak sebagai penengah atau arbiter di antara para penguasa monarki Kristen.

Pada zaman modern, selain menyebarkan iman dan doktrin Kristen, Paus terlibat dalam oikumenisme dan dialog antaragama, karya sosial, serta pembelaan terhadap hak asasi manusia.

Paus dianggap sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia karena pengaruh budaya dan diplomatik yang dimilikinya. 

Pada beberapa periode tertentu, para paus, yang awalnya tidak memiliki kekuasaan sekuler, mengumpulkan suatu kekuasaan besar yang mampu menandingi kekuasaan para penguasa sekuler. 

Namun dalam beberapa abad terakhir, para paus secara bertahap dipaksa untuk melepaskan kekusaaan temporal kepausan, dan saat ini jabatan pontifikat utamanya lebih berfokus pada persoalan keagamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: