Iklan RBTV Dalam Berita

Bakal Dua kali Pilkada Kotak Kosong di Bengkulu Utara, Begini Komentar Masyarakat

Bakal Dua kali Pilkada Kotak Kosong di Bengkulu Utara, Begini Komentar Masyarakat

Pilkada di Bengkulu Utara melawan kotak kosong--

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Bakal 2 kali Pilkada kotak kosong di Bengkulu Utara, begini komentar masyarakat.

Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 masih terus berjalan. Di Kabupaten Bengkulu Utara, akan melaksanakan Pilkada 27 November mendatang hanya dengan satu pasangan calon, yakni Arie-Sumarno, yang mendaftar sebagai bakal pasangan calon Pilkada 2024 pada 28 Agustus lalu ke KPU.

Karena hanya ada satu paslon, KPU kemudian memperpanjang masa pendaftaran pada tanggal 2 hingga 4 September. 

Namun pada akhirnya tidak merubah kondisi bahwa hanya ada satu pasangan calon yang tetap berpotensi ditetapkan sebagai pasangan calon pada 22 September. 

BACA JUGA:Ribut Selebgram Ulianaci Viral, Begini Respon Pemerintah Provinsi Bengkulu

Pasangan Arie-Sumarno, bakal melawan kotak kosong pada hari pemilihan 27 November di dalam surat suara.

Kondisi ini sama dengan peristiwa Pilkada serentak tahun 2020 lalu, saat pasangan petahana Mian-Arie melawan kotak kosong.

Peristiwa ini menuai berbagai respon dari masyarakat. Yusmeri, warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Arga Makmur, menyayangkan kalau dalam Pilkada ini masyarakat hanya disodorkan satu pasangan calon, yang berkompetisi melawan kotak kosong.

BACA JUGA:Ternyata Ini Tujuan Selebgram Ulianaci ke Bengkulu, Dia Datang ke Salah Satu Tempat di Bengkulu Tengah

“Jadi kita sayangkan. Masyarakat inikan berharap adanya pasangan calon pendamping, jadi tidak ada kotak kosong, jadi ada pilihan. Kalaupun nanti sudah ada pemenang, itu lebih kuat legitimasinya, rakyat memang menghendaki,” kata Yusmeri, Sabtu (7/9).

Yusmeri juga menilai, dengan hanya ada satu pasangan calon melawan kotak kosong, menjadikan nilai dan kualitas demokrasi dari Pilkada itu sendiri mengalami kemunduran.

“Secara tidak langsung nilai kualitas pemilu berkurang, jadi kurang bagus untuk pendidikan demokrasi di daerah kita,” ujar Yusmeri.

BACA JUGA:Masih Sepi Peminat Penerimaan CPNS 2024 di Kemenpan RB, Padahal Peluang Gaji hingga Rp 12 Jutaan

Hal senada juga dikatakan Tejo yang berprofesi sebagai tukang jahit di Pasar Purwodadi, Kecamatan Arga Makmur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: