Iklan RBTV Dalam Berita

Gempa M 5,0 Guncang Bandung dan Garut, Benarkah Berpotensi Tsunami dan Ancaman Megathrust ?

Gempa M 5,0 Guncang Bandung dan Garut, Benarkah Berpotensi Tsunami dan Ancaman Megathrust ?

Gempa M 5,0 Guncang Bandung dan Garut--

Di tengah ketidakpastian ini, isu megathrust menjadi bahan perbincangan hangat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan penjelasan mengenai potensi bahaya yang diakibatkan oleh megathrust.

Megathrust adalah zona pertemuan antara dua lempeng tektonik, yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami, terutama di pantai selatan Pulau Jawa, termasuk wilayah Jawa Barat.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG, Supartoyo, menjelaskan bahwa guncangan gempa di pantai selatan memang memiliki potensi tinggi untuk menghasilkan bencana.

Hal ini berdasarkan pemetaan yang menunjukkan bahwa kondisi geologis di daerah tersebut cukup rentan terhadap megathrust.

“Kondisi batuan di selatan terdiri dari endapan aluvial dan daerah dataran, yang dapat memperparah dampak gempa,” ungkapnya dalam sebuah wawancara di Kantor Badan Geologi Bandung.

Lebih lanjut, Supartoyo menjelaskan bahwa tsunami yang dihasilkan dari gempa dapat mencapai tinggi 3 meter jika kekuatan gempa di daerah tersebut melebihi magnitudo 8.

BACA JUGA:Heboh, Pria Baju Merah Ini Terciduk Nekat Rusak APK Calon Walikota, Begini Penjelasan Polisi

Namun, dengan gempa yang terjadi di Bandung hari ini yang hanya berukuran 5,0, risiko tersebut sangat kecil.

“Wilayah selatan Jawa Barat memang rawan tsunami, tetapi gempa yang baru saja terjadi tidak memenuhi syarat untuk menghasilkan tsunami,” tambahnya.

Dalam konteks ini, megathrust merupakan istilah yang merujuk pada sumber gempa bumi besar. Kata “mega” menunjukkan besarnya kekuatan gempa, sedangkan “thrust” merujuk pada jenis patahan yang terjadi.

Patahan ini bisa berupa reverse thrust, di mana sudut naiknya lebih dari 45 derajat, atau thrust dengan sudut naik kurang dari 45 derajat. Meskipun megathrust adalah fenomena yang berpotensi menimbulkan bencana,

Supartoyo mengingatkan bahwa gempa bumi itu sendiri tidak dapat diprediksi.
Meskipun situasi saat ini tidak menimbulkan potensi tsunami, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada.

Supartoyo juga menekankan bahwa isu megathrust seharusnya tidak menjadi sumber ketakutan yang berlebihan.

“Kami di Badan Geologi sudah menyediakan peta kawasan rawan bencana gempa bumi dan tsunami, sebagai langkah mitigasi untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: