Iklan RBTV Dalam Berita

18 Bulan Disandera KKB, Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan, Begini Kondisinya Sekarang

18 Bulan Disandera KKB, Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan, Begini Kondisinya Sekarang

Pilot Susi Air berhasil dibebaskan dari KKB--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM18 bulan disandera KKB, pilot Susi Air Philip berhasil dibebaskan, begini kondisinya sekarang.

Setelah melalui 18 bulan penyanderaan yang panjang, pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Marthens, akhirnya berhasil dibebaskan dari kelompok yang menyanderanya, yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. 

Pembebasan ini menjadi berita besar yang mengguncang masyarakat Indonesia, terutama mengingat durasi penyanderaan yang sangat lama.

BACA JUGA:Irsal Fauzana, Penyanyi Lagu Minang Langganan Trending Musik Youtube, Segini Tarif Manggungnya

Kapten Philip pertama kali ditawan oleh KKB pada Februari 2023 di kawasan Nduga, Papua Pegunungan. 

Sejak itu, pemerintah Indonesia, bersama tim gabungan dari TNI-Polri, bekerja keras dalam upaya pembebasan dengan pendekatan yang sangat hati-hati. 

Berbagai cara ditempuh, termasuk mengedepankan strategi soft approach, yakni melalui negosiasi dengan tokoh agama, tokoh adat, serta keluarga dari Egianus Kogoya.

Proses Pembebasan Pilot Philip

Pada akhirnya, usaha panjang tersebut membuahkan hasil. Pada Sabtu, 21 September 2024, Kapten Philip berhasil dijemput oleh tim gabungan yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024. 

BACA JUGA:Seorang Pria Terjatuh saat Mendaki Gunung di Tengah Hujan dan Terekam Kamera 360 Derajat, Begini Nasibnya

Menurut pernyataan Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, pembebasan Philip dilakukan tanpa menggunakan kekerasan. 

“Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach dan itu terbukti saat Kapten Philip berhasil dijemput dalam kondisi selamat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura.

Kapten Philip ditahan selama lebih dari satu setengah tahun di wilayah terpencil Nduga, sebuah daerah yang terkenal dengan medan yang sulit dijangkau dan penuh risiko bagi aparat keamanan. 

Dalam proses pembebasannya, tim gabungan TNI-Polri harus melalui tantangan berat, baik dari segi keamanan maupun cuaca di wilayah tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: