Iklan RBTV Dalam Berita

Prakiraan Cuaca BMKG, Ini Daerah yang Berpotensi Hujan Sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025, di Mana Saja?

Prakiraan Cuaca BMKG, Ini Daerah yang Berpotensi Hujan Sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025, di Mana Saja?

Prakiraan Cuaca BMKG--

1. Hujan Konveksi (Hujan Zenithal)

Hujan konveksi atau Hujan zenithal kerap muncul di sekitar khatulistiwa. Hujan konveksi adalah jenis hujan yang disebabkan oleh kenaikan udara mengandung uap air ke bagian atas atmosfer bumi dengan arah tegak.

Proses pendinginan uap air di angkasa memicu kondensasi (pengembunan) sehingga awan berubah menjadi hujan.

Hujan konveksional biasa terjadi pada sore hari, ketika matahari baru saja melewati titik tertingginya dan area di permukaan bumi menjadi panas.

Kondisi ini mengakibatkan lapisan udara di bagian bawah memanas sehingga naik ke atas. Di bagian atas atmosfer bumi, udara yang kedap uap air tadi mendingin, lalu mengembun dan menjadi hujan.

BACA JUGA:Aliran Listrik Selama Rangkaian Tahapan Pilkada Lancar, Itu Kata Manajer UP3 PLN Bengkulu

2. Hujan Frontal

Proses terjadinya hujan frontal bermula dari pertemuan massa udara panas (hangat) dengan massa udara dingin.

Di tahap ini, massa udara panas akan naik ke atas massa udara dingin. Akibatnya, massa udara panas yang mengandung uap air akan mendingin dan berubah menjadi awan.

Saat awan makin meninggi dan juga mendingin, ia bertambah memberat dan berubah menjadi tetesan butir air hujan. Salah satu ciri jenis hujan frontal ialah bisa terjadi selama beberapa hari dan disertai angin kencang.

Hujan frontal biasanya terjadi di daerah yang sering mengalami cuaca frontal, seperti di Inggris, Pasifik Barat Laut Amerika Serikat, pesisir Chili dan Peru, Jepang, Semenanjung Korea, sebagian Eropa daratan, hingga pesisir Afrika Selatan. Meskipun demikian, hujan frontal juga sering terjadi di Indonesia.

BACA JUGA:Pedagang Ayam Potong Digeruduk Massa Gegara Harganya Lebih Murah, Segini Selisihnya

3. Hujan Orografis

Hujan orografis biasanya terjadi di area pegunungan dan sering disebut dengan istilah hujan relief. Jenis hujan orografis adalah hujan yang terjadi di lereng pegunungan karena pergerakan udara naik ke atas puncak.

Proses terjadinya hujan orografis bermula ketika angin mendorong udara naik ke atas pegunungan. Di bagian area yang tinggi, sebagaimana suhu linkungan di sekitar puncak pegunungan, udara menjadi dingin sehingga mengembun (kondensasi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: