Keren! Dosen ITB Sulap Bijih Jadi Logam Dalam Dua Menit, Ini Sosoknya
Dosen ITB Sulap Bijih Jadi Logam Dalam Dua Menit--
Posisi lainnya meliputi Anggota Senat Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) dan Anggota Senat Akademik ITB. Pada Agustus 2023, Zulfiandi diangkat sebagai Guru Besar, menambah reputasinya sebagai salah satu akademisi terkemuka di Indonesia.
Teknologi Reaktor Plasma Hidrogen
Dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan pada Sabtu (12/10/2024), Zulfiandi menjelaskan secara detail tentang teknologi reaktor plasma hidrogen.
Teknologi ini diciptakan sebagai solusi untuk memproduksi logam secara ramah lingkungan. Umumnya, proses pengolahan bijih di industri metalurgi menghasilkan emisi CO₂ yang signifikan, yang berdampak buruk pada pemanasan global. Dengan reaktor plasma hidrogen, proses ini dapat dilakukan tanpa meninggalkan jejak karbon.
Reaktor ini bekerja dengan prinsip pemanfaatan hidrogen sebagai agen reduktor. Dalam uji laboratorium yang dilakukan Zulfiandi, reaktor ini berhasil mengubah bijih menjadi logam dalam waktu singkat.
Proses pertama dilakukan menggunakan bijih besi limonit, yang berhasil tereduksi sebagian menjadi logam dalam waktu 1 menit, dan tereduksi sempurna dalam 2 menit.
BACA JUGA:Lulusan S1/S2 Merapat, PT Virama Karya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Cek Posisi dan Syaratnya
Proses Transformasi Logam
Tahap lanjutan dari penelitian ini melibatkan bijih nikel saprolit untuk menghasilkan feronikel, bahan penting dalam pembuatan baja.
Dengan waktu kerja sekitar 1,5 menit, reaktor plasma hidrogen berhasil menciptakan feronikel dengan kandungan nikel lebih dari 20% dan tingkat pemulihan mendekati 100%.
Pencapaian ini sangat menjanjikan, terutama bagi industri baja tahan karat atau stainless steel, yang selama ini membutuhkan proses panjang dan alat yang kompleks.
Dalam uji terbaru, Zulfiandi mencoba menggabungkan bijih nikel dan kromit untuk menciptakan baja tahan karat.
Proses ini melibatkan pencampuran 30-35% bijih kromit dengan bijih nikel dalam satu alat. Hasilnya sangat positif, menghasilkan baja tahan karat yang dapat diproduksi dalam waktu singkat.
Apabila diterapkan pada skala industri, inovasi ini berpotensi mengurangi biaya dan waktu produksi, serta mendukung praktik industri yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Ngeri, Ini Dampak Kecanduan Konten Porno, Lebih Bahaya dari Narkoba
Penelitian dan Proyek
Selain inovasinya dengan reaktor plasma hidrogen, Zulfiandi aktif dalam berbagai proyek penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: