Iklan RBTV Dalam Berita

Takut Dilaporkan ke Polisi, Guru Ini Video Call Polwan untuk Mendamaikan Murid yang Berkelahi

Takut Dilaporkan ke Polisi, Guru Ini Video Call Polwan untuk Mendamaikan Murid yang Berkelahi

Kejadian Viral--

Masse menyebut kejadian itu bermula saat dirinya sedang memeriksa kebersihan ruang belajar di sekolah. Melihat sampah dalam tong sampah belum dibuang, Masse lalu meminta RAP membuang sampah tersebut.

Tetapi, anak itu justru pergi karena beralasan tidak bisa mengangkat sampah itu sendiri.
Masse kemudian memegang tangan RAP sembari mencari rekannya agar bisa membuang sampah itu bersama-sama. Namun, RAP tetap tidak mau dan melawan.

“Dia melawan dengan cara menghempaskan tangan saya dan menatap saya dengan wajah geram penuh emosi,” kata Masse dalam keterangan tertulis yang diterima kendarinesia, partner 1001 media kumparan.

BACA JUGA:Terbaru, Ini Kriteria Penerima Bansos PBI JK 2024, Lengkapi Syaratnya

Karena kaget dan terpancing emosi, Masse memegang tangan RAP dan hendak memukul pangkal tangannya. Namun, RAP menghindar dengan menundukkan kepalanya. Akibatnya, pukulan Masse meleset dan mengenai pipi RAP.

“Saya kaget karena salah sasaran. Saya pun hanya menyapu dada. Anak itu kemudian lari ke lapangan dan langsung menunjuk saya sembari berkata akan melapor ke bapaknya. Anak itu kemudian ke luar sekolah dan melapor kepada keluarganya,” kata dia.

Setelah kejadian itu, orang tua RAP berinisial FH langsung datang ke sekolah. Di sana, FH protes kepada Masse karena FH mendapat laporan kepala anaknya dibenturkan ke tembok kemudian dipukul.

Merasa bersalah, Masse berupaya menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. Namun tidak ada titik temu. Bahkan Masse tiba-tiba mendapat panggilan dari penyidik Polres Bombana untuk menghadiri panggilan klarifikasi pada Kamis (17/10).

BACA JUGA:Heboh, Pria Ini Disunat saat Usia 25 Tahun, Dijenguk Para Teman Perempuannya

Kasus ini telah berakhir dengan penyelesaian secara kekeluargaan. Proses mediasi dilakukan langsung oleh aparat kepolisian di Polres Bombana, pada Senin (28/10).

"Telah dilakukan mediasi perkara kekerasan terhadap anak sesuai dengan laporan aduan yang dibuat oleh orang tua korban yang terjadi di lingkungan sekolah SDN 27 Doule," kata Kasat Reskrim, Polres Bombana Iptu Yudha Febry Widanarko kepada wartawan, Senin sore.

Hasil dari mediasi tersebut, terlapor mengakui perbuatannya kepada korban dan menyampaikan permintaan maafnya kepada orang tua siswa.

3. Zaharman, Guru SMA di Bengkulu Dipolisikan hingga Diketapel Akibat Menegur Siswa yang Merokok

Zaharman (58), seorang guru SMAN 7 di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, diketapel oleh Arpanjaya (45), ayah dari PD (16) pada Selasa (01/08) lalu. Penyebabnya adalah Arpanjaya tidak terima atas laporan anaknya yang ditegur karena merokok di kantin sekolah.

BACA JUGA:Lagi Cari Kerja? Ada Lowongan Kerja di Singapura, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: