Iklan RBTV Dalam Berita

Personel Grup KPop Ini Tuai Kecaman Karena Pakai Kaos Hitam Bergambar Ka’bah di Tiktok

Personel Grup KPop Ini Tuai Kecaman Karena Pakai Kaos Hitam Bergambar Ka’bah di Tiktok

Kejadian Viral--

Belum reda kontroversi Ina, Yujin, salah satu personel grup Kep1er, kembali memancing kemarahan penggemar.
Ia terlihat mengenakan kaos serupa dalam versi crop top ketat saat tampil di acara music show. Foto penampilannya juga dipamerkan di aplikasi Bubble, yang membuat situasi semakin panas.
Netizen, termasuk penggemar Kep1er, langsung mengangkat tagar #YUJIN_APOLOGIZE_TO_MUSLIM hingga menjadi tren di Twitter pada Sabtu, 30 November 2024. Banyak yang mempertanyakan mengapa simbol agama seperti Ka'bah sering kali digunakan sembarangan dalam dunia mode dan hiburan.
“Apakah menghormati Islam segitu susah? Menggunakan kaos itu bukan hanya sekali kejadian dan sekarang terjadi lagi. Enggak ada alasan lagi untuk hal ini,” kritik akun @no2o.
“Tolong, ajari orang ini bagaimana menghargai agama orang lain. Aku muak dengan kelakuan kalian,” tegas @Taekim36.
Sementara itu, akun @cryst yang mengaku sebagai penggemar Yujin menyatakan rasa kecewanya. “Ini sungguh mengecewakan. Bahkan, meski kamu idolaku, aku enggak akan mau membelamu di kasus ini, setelah aku tahu apa yang kamu lakukan tidak menghargai agamaku. Islam bukan tren yang bisa dibuat begitu.”
Yujin akhirnya menghapus foto-foto tersebut dari media sosialnya. Namun, ia dan agensinya, WakeOne, hingga kini belum memberikan pernyataan resmi atau permintaan maaf terkait insiden tersebut.

BACA JUGA:Daftar 55 Produk Kosmetik Berbahaya yang Beredar di Indonesia, Bisa Rusak Kulit

Pandangan Ulama tentang Penggunaan Simbol Agama

Dalam pandangan Islam, penggunaan simbol-simbol agama, termasuk Ka'bah, pada pakaian atau barang yang tidak sesuai dianggap tidak menghormati nilai-nilai kesucian. Mengutip dari laman Muslim.or.id, beberapa ulama menyatakan bahwa penggunaan tulisan Allah, ayat Al-Quran, atau gambar Ka'bah pada pakaian tidak diperbolehkan.
Beberapa alasan yang mendasari pandangan ini, antara lain:
1. Kemungkinan Terbawa ke Tempat Tidak Layak
Pakaian tersebut bisa saja dibawa ke kamar mandi atau tempat kotor lainnya, yang tidak sesuai dengan kesucian simbol tersebut.
2. Ketidaksengajaan dalam Penyimpanan
Saat tidak digunakan, pakaian atau barang itu mungkin diletakkan di tempat yang tidak layak atau bercampur dengan benda-benda kotor.
3. Potensi Terkontaminasi Najis
Pakaian yang dikenakan manusia rentan terkena keringat atau najis lainnya, sehingga dapat dianggap mencemarkan simbol agama yang ada di atasnya.
4. Proses Pembersihan
Saat dicuci, pakaian tersebut akan disikat dan diproses seperti pakaian biasa, yang berpotensi mengurangi rasa hormat terhadap simbol-simbol tersebut.

BACA JUGA:Segera Daftar Rekrutmen Calon Perwira PSDP TNI Khusus Prodi Pertanian 2024, Ini IPK Minimalnya

Ulama sepakat bahwa larangan ini merupakan upaya mencegah potensi pelanggaran yang lebih besar terhadap kesucian agama (sadduz dzara’i).

Kasus Ina dan Yujin menjadi pengingat penting tentang pentingnya memahami sensitivitas budaya dan agama, terutama dalam dunia hiburan global seperti KPop.

Mengingat KPop memiliki penggemar dari berbagai latar belakang agama dan budaya, para pelaku industri seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kostum atau elemen visual lainnya.

Para fans pun pastiya berharap agensi dan idol yang bersangkutan memberikan permintaan maaf yang tulus dan berkomitmen untuk belajar dari kesalahan ini.

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: