Iklan RBTV Dalam Berita

Cuaca Ekstrem, Pemkab Seluma Minta Nelayan Tidak Bertaruh Nyawa Demi Mencari Rezeki

Cuaca Ekstrem, Pemkab Seluma Minta Nelayan Tidak Bertaruh Nyawa Demi Mencari Rezeki

Cuaca ekstrem, nelayan diminta tidak nekat pergi melaut--

Kemudian jika nelayan yang meninggal memiliki anak, maka akan mendapatkan beasiswa maksimal untuk 2 orang anak. Dengan limit maksimal Rp 174 juta. 

Beasiswa ini akan didapat anak secara berkala sesuai dengan tingkat pendidikan, batasnya hingga usianya 23 tahun/sudah menikah/sudah bekerja.

Adapun syarat yang harus dipenuhi yaitu menyiapkan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Kartu Keluarga Tenaga Kerja dan Ahli Waris, KTP Nelayan dan Ahli Waris, Surat keterangan kematian dari pejabat yang berwenang, Surat keterangan ahli waris dari pejabat yang berwenang, Buku Tabungan.

BACA JUGA:3 Cara Melamar Perempuan dalam Syariat Islam, Tidak Boleh Sembarangan

Sementara itu, sejumlah nelayan di pesisir Kabupaten Seluma, terutama Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan memang sudah enggan melaut lantaran hasil tangkapan nelayan berkurang. 

Sebagai opsi, mereka melakukan alih pekerjaan memungut brondolan biji kelapa sawit.

Hal ini dibenarkan Ketua Kelompok Nelayan Desa Pasar Seluma, Ikhwan. Menurutnya gelombang tinggi dan angin kencang membuat nelayan pesisir barat Seluma, lebih memilih menjadi buruh harian lepas, seperti buruh pemanen kelapa sawit atau memungut berondolan biji sawit, lantaran harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini  masih tergolong tinggi.

BACA JUGA:Mengatasi Sarang Laba-laba di Rumah dengan Cara Sederhana, DijaminTidak Muncul Lagi

"Gelombang laut lagi tinggi mas, bisa sampai empat meter sekarang. Sebagian nelayan kita jadi tukang bangunan, bahkan banyak juga yang menjadi buruh panen kelapa sawit," tutur Ikhwan. 

Atas hal tersebut, saat ini banyak kapal nelayan yang terparkir dipinggir pantai. Memang masih ada sebagian juga nelayan yang tetap melaut mencari ikan, namun hanya di pinggiran pantai, itupun untuk menangkap udang dan ikan yang masuk di muara.

"Kalau pun ada yang masih nekat melaut, itupun menangkap ikan atau udang di pinggiran muara atau pantai, karena untuk kebutuhan sehari-hari," pungkas Ikhwan.

BACA JUGA:Waspada DBD, Ini 7 Bahan Alami untuk Ramuan Ampuh Mencegahnya

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Kota Bengkulu, Anang Anwar mengatakan bahwa di Kabupaten Seluma beberapa waktu ke depan diprediksi akan kerap timbul hujan.

Timbulnya kondisi tersebut diakibatkan oleh adanya percepatan angin lapisan atas di Wilayah Bengkulu dan juga kelembapan udara yang cukup basah dari lapisan bawah hingga menengah, serta labilitas udara yang cukup labil di atmosfer Bengkulu.

"Hal inilah yang menyebabkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Bengkulu, termasuk Kabupaten Seluma," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: