Iklan RBTV Dalam Berita

4 Efek Gonta-ganti Jenis BBM pada Mobil, Dapat Terjadinya Detonasi atau Knocking

4 Efek Gonta-ganti Jenis BBM pada Mobil, Dapat Terjadinya Detonasi atau Knocking

Efek gonta-ganti jenis BBM mobil--ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – 4 Efek gonta-ganti jenis BBM pada mobil, dapat terjadinya detonasi atau knocking.

Pemilihan jenis bahan bakar yang tepat untuk mobil tidak hanya berhubungan dengan efisiensi dan performa kendaraan, tetapi juga dengan umur panjang mesin dan dampaknya terhadap lingkungan. 

BACA JUGA:Anti Gagal! Inilah Cara Membuat Slime Sederhana dengan 1 Bahan, Cocok Buat Pemula

Di Indonesia, Pertamina menyediakan berbagai pilihan bahan bakar dengan nilai oktan yang bervariasi, yang diperuntukkan bagi berbagai jenis kendaraan. 

Namun, banyak pemilik mobil yang sering kali tidak menyadari bahwa mengganti-ganti jenis bahan bakar (BBM) bisa menimbulkan berbagai dampak buruk. 

Lantas, bagaimana sebenarnya efek gonta-ganti jenis BBM pada mobil? Apakah hal ini dapat memengaruhi performa mesin, efisiensi bahan bakar, atau bahkan umur kendaraan itu sendiri? Artikel ini akan membahas apa yang terjadi ketika Anda terlalu sering mengganti jenis BBM pada kendaraan Anda.

BACA JUGA:Hari Terakhir Penyaluran, Kantor Pos di Seluma Dipadati Penerima PKH-BPNT

Variasi Jenis BBM di Indonesia

Pertamina sebagai penyedia BBM utama di Indonesia menawarkan berbagai varian bahan bakar dengan kadar RON (Research Octane Number) yang berbeda-beda. Setiap jenis BBM ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan jenis mesin mobil tertentu. 

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis bahan bakar yang tersedia di Indonesia:

1. Pertalite  

Pertalite adalah bahan bakar dengan nilai RON sekitar 90 yang dirancang untuk kendaraan bermesin bensin dengan tingkat kompresi menengah. Biasanya, Pertalite cocok digunakan pada kendaraan dengan kapasitas mesin sedang dengan rasio kompresi antara 9:1 hingga 10:1.

2. Pertamax  

Pertamax memiliki nilai RON sekitar 92 dan disarankan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1. Bahan bakar ini lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis BBM lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: