Kenali Jenis-jenis Bakteri Pada Air Minum, Bisa Picu Masalah Kesehatan Ini
Jenis-jenis Bakteri pada Air Minum--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenali jenis-jenis bakteri pada air minum, bisa picu masalah kesehatan ini.
Air minum adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa tergantikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan tubuh akan air tidak hanya membantu menjaga keseimbangan cairan tetapi juga mendukung berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme, pencernaan, dan detoksifikasi.
BACA JUGA:Mulai Tahun 2025, Pemilik Kendaraan Harus Bayar 7 Komponen Pajak, Ini Daftarnya
Namun, di balik kesegaran air minum yang terlihat jernih, terdapat risiko tersembunyi berupa kontaminasi bakteri atau mikroorganisme berbahaya yang tidak terlihat oleh mata.
Kontaminasi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika tidak segera diatasi.
Lantas, apa saja jenis bakteri yang sering ditemukan dalam air minum? Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, dan apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan air yang kita konsumsi aman?
Artikel ini akan membahas jenis-jenis bakteri yang ada dalam air minum, bahaya yang ditimbulkannya, serta cara mengolah air agar tetap bersih dan sehat untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Tahun Depan Cair Lagi, Begini Cara Daftar Bansos 2025 Lengkap dengan Persyaratannya
Pentingnya Konsumsi Air Minum yang Aman
Kebutuhan air setiap individu berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, tingkat aktivitas fisik, pola makan, dan kondisi lingkungan.
Secara umum, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi 8 gelas air putih per hari atau sekitar 2 liter.
Namun, kebutuhan ini dapat meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas berat atau tinggal di daerah yang panas. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 70 kg membutuhkan sekitar 2,9 liter air per hari, sedangkan orang dengan berat badan 80 kg membutuhkan sekitar 3,5 liter.
Selain dari air putih, tubuh juga memperoleh cairan dari makanan, yang menyumbang sekitar 20% dari total kebutuhan cairan.
Waktu terbaik untuk minum air adalah setelah bangun tidur, sebelum dan sesudah makan, saat merasa lelah, sebelum dan sesudah berolahraga, serta sebelum tidur.
Namun, tidak hanya kuantitas yang penting, kualitas air yang dikonsumsi juga harus menjadi perhatian utama.
BACA JUGA:Tahun Depan Harga Sawit Masih Tinggi, Tanam 4 Tanaman Berikut untuk Basmi Hama Kelapa Sawit
Jenis-Jenis Bakteri dalam Air Minum
Air minum yang terkontaminasi bisa menjadi media yang ideal bagi berbagai bakteri untuk berkembang biak.
Dilansir dari beberapa sumber ada 4 jenis bakteri yang umum ditemukan dalam air minum adalah sebagai berikut:
1. Escherichia coli (E. coli)
Bakteri ini biasanya ditemukan di usus manusia dan hewan. Kehadiran E. coli dalam air merupakan indikator adanya pencemaran tinja. Beberapa strain E. coli dapat menyebabkan diare, kram perut, dan mual.
2. Salmonella
Salmonella adalah bakteri patogen yang sering ditemukan dalam air yang terkontaminasi limbah hewan atau manusia. Infeksi Salmonella dapat menyebabkan gejala seperti demam, diare, dan sakit perut.
BACA JUGA:Harga Sawit Mahal tapi Tanaman Busuk Pangkal, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Shigella
Bakteri ini juga sering ditemukan dalam air minum yang tercemar. Shigella dapat menyebabkan disentri, yang ditandai dengan diare berdarah, kram perut, dan demam.
4. Legionella pneumophila
Bakteri ini hidup di sistem perpipaan air, terutama pada permukaan yang berlumut. Legionella dikenal sebagai penyebab penyakit Legionnaires, infeksi serius pada saluran pernapasan.
Selain bakteri, air minum juga dapat mengandung mikroorganisme berbahaya lainnya, seperti:
Virus: Norovirus dan rotavirus yang dapat menyebabkan diare.
Protozoa: Seperti Giardia, Cryptosporidium, dan Entamoeba, yang sering menjadi penyebab masalah pencernaan.
Hepatitis A dan E: Virus ini dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi dan menyebabkan peradangan hati.
BACA JUGA:Diduga Frustrasi, Pria 27 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Bahaya Kesehatan dari Air yang Terkontaminasi
Air minum yang terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
- Diare akut yang sering menyebabkan dehidrasi.
- Kolera yang ditandai dengan diare berair parah.
- Disentri yang ditandai dengan diare berdarah.
- Infeksi saluran pencernaan lainnya.
- Hepatitis yang menyebabkan peradangan hati.
Risiko penyakit ini lebih tinggi pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Oleh karena itu, memastikan kebersihan air minum sangat penting untuk mencegah dampak buruk ini.
BACA JUGA:Ini Arti Kode Kelulusan PPPK 2024 Tahap 1, Peserta yang Lulus Kodenya Seperti Ini
Cara Mengatasi Kontaminasi Bakteri dalam Air Minum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: