Plt Gubernur Tinjau Breakwater di Pelabuhan Pulau Baai, Pendangkalan Sebabkan 50% Aktivitas Ekspor Menurun
Pengecekan alur pelabuhan Pulau Baai --
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Plt Gubernur tinjau breakwater di Pelabuhan Pulau Baai, pendangkalan sebabkan 50% aktivitas ekspor menurun. Jumat (27/12) siang, Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah bersama Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi, Kapolda Bengkulu Irjen. Pol Anwar , Forkopimda dan stakeholder terkait, meninjau lokasi breakwater yang berdampak pada pendangkalan alur di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
BACA JUGA:Viral Proposal Anggaran Malam Tahun Baru Rp44 Juta, Warga Bekasi Diminta Waspada Dugaan Pungli
Peninjauan ini dilakukan pasca banyaknya aspirasi dan hambatan terkait pengerukan alur di kawasan Pulau Baai. Padahal alur ini menjadi salah satu akses ekspor Bengkulu melalui jalur laut.
Pendangkalan ini sudah terjadi sejak 2018 lalu, yang sebelumnya kedalaman alur ini mencapai 7 hingga 11,5 meter, saat ini hanya tersisa 1,5 meter saja. Tak hanya itu, sebagian kolam breakwater juga telah menjadi daratan pasir dan tidak mungkin dijadikan penyandaran. Kapal dengan bobot besar pun juga sulit bersandar karena alur yang dangkal ini.
“Pelabuhan perlu penindakan segera, karena pelabuhan ini pusat ekonomi kita,” kata Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah.
Plt Gubernur Bengkulu mendorong agar segera dilakukan pengerukan alur. Pengerukan ini dilakukan secara gotong royong bersama dengan sejumlah sektor usaha yang ada di Pelabuhan Pulau Baai, seperti perusahaan batubara hingga cangkang sawit.
Karena diakui Plt Gubernur, alur yang harus dikeruk cukup luas dan butuh sumbangsih berbagai pihak. Nantinya pengerukan akan dilakukan melalui pihak ketiga.
“Akan segera ditindaklanjuti, kita minta asosiasi batubara, sampai cangkang kita minta sama-sama bekerja untuk menangani penangkalan ini. Karena ini tidak bisa ditangani Pelindo sendiri,” ujar Plt Gubernur.
BACA JUGA:Pesona Lubuk Sepit Kancing, Hidden Gems di Bengkulu Selatan
Ditambahkannya, jika tidak dilakukan penanganan dengan cepat dikhawatirkan pendangkalan ini berdampak pada Pelabuhan Pulau Baai dan produksi ekspor Bengkulu akan terus menurun. Karena dengan kondisi saat ini kapal dengan bobot besar tidak bisa bersandar di Pelabuhan Pulau Baai.
Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pulau Baai Bengkulu Israyadi menyampaikan, pendangkalan alur ini merupakan dampak breakwater yang jebol. Breakwater yang jebol ini, mengakibatkan banyak pasir masuk ke kawasan alur dan mengakibatkan pendangkalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: