Iklan RBTV Dalam Berita

Ternyata 6 Negara Ini Melarang Perayaan Natal, Apa Alasannya?

Ternyata 6 Negara Ini Melarang Perayaan Natal, Apa Alasannya?

Negara yang Melarang Perayaan Natal--

NASIONAL,RBTVCAMKOHA.COM – Ternyata 6 negara ini melarang perayaan Natal, apa alasannya?

Natal adalah salah satu perayaan keagamaan yang paling dikenal di dunia, yang diperingati oleh umat Kristen setiap tanggal 25 Desember untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus.

BACA JUGA:8 Jurusan Kuliah yang Punya Gaji Tinggi untuk Wanita, Referensi Untuk Calon Mahasiswa

Namun, tidak semua negara di dunia memberikan kebebasan bagi warganya untuk merayakan Natal. Bahkan, di beberapa negara, perayaan ini justru dilarang atau dibatasi secara ketat, dengan alasan yang beragam.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa saja negara yang melarang perayaan Natal, dan apa alasan di balik larangan tersebut? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa Itu Natal?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai negara-negara yang melarang perayaan Natal, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Natal. Natal berasal dari bahasa Portugis, yang berarti "kelahiran".

Hari Raya Natal adalah momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini sebagai Juru Selamat umat manusia oleh umat Kristen di seluruh dunia. Perayaan ini dilakukan pada tanggal 25 Desember, namun sering kali dimulai pada malam sebelumnya, 24 Desember, dengan ibadah kebaktian yang dikenal sebagai Misa Malam Natal.
Selain ibadah, tradisi lain yang tak kalah populer adalah saling memberikan hadiah, yang dianggap sebagai simbol kasih dan kebersamaan.

BACA JUGA:Peluang Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025, Keberuntungan Besar Menanti

Natal juga memiliki berbagai makna yang dalam bagi umat Kristen, di antaranya:
- Momen untuk memaknai kasih dan kelahiran Yesus Kristus.
- Waktu untuk berdoa, memuji, dan merenungkan sifat-sifat Tuhan Yesus.
- Kesempatan untuk mengingatkan pentingnya kedamaian, pengampunan, dan hidup dalam kasih di tengah tantangan dunia.
- Momen untuk mengucap syukur kepada Sang Pencipta atas berkat yang diberikan.
- Waktu untuk berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
- Sebagai penutup tahun yang penuh harapan, dengan doa dan niat baik untuk masa depan yang lebih baik.
Namun, meskipun Natal dirayakan dengan penuh suka cita di banyak negara, di beberapa tempat, perayaan ini justru dilarang atau dibatasi oleh pemerintah setempat. Lantas, mengapa hal ini terjadi?

BACA JUGA:HP Xiaomi Baterai 7500 mAh Siap Meluncur Tahun 2025 dengan Performa yang Memikat

Negara-Negara yang Melarang Perayaan Natal

Berikut ini adalah beberapa negara yang melarang atau membatasi perayaan Natal, beserta alasan di balik larangan tersebut:
1. Arab Saudi
Arab Saudi, negara dengan mayoritas penduduk Muslim, dikenal sebagai salah satu negara yang melarang perayaan Natal di ruang publik. Dilansir dari Aurora-israel.co.il walaupun perayaan Natal tidak secara resmi dilarang, kegiatan ini sangat terbatas dan hanya bisa dilakukan dalam lingkup privat.
Pemerintah Arab Saudi, yang menganut interpretasi konservatif terhadap Islam, tidak mendukung perayaan Natal karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir sikap pemerintah mulai lebih toleran terhadap agama-agama lain, praktik perayaan Natal tetap dihadapkan pada pembatasan ketat, terutama di ruang publik.

BACA JUGA:Raja Minyak Singapura Resmi Bangkrut, Mengalami Kerugian Lebih dari USD 808 Juta

2. Korea Utara
Korea Utara, di bawah pemerintahan Kim Jong-un, memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap segala bentuk perayaan keagamaan, termasuk Natal.
Di negara ini, perayaan Natal dianggap sebagai simbol dari agama Kristen yang dapat mengancam otoritas rezim. Pemerintah Korea Utara sangat mengontrol kegiatan keagamaan, dan setiap perayaan yang dianggap tidak sesuai dengan ideologi negara dapat berujung pada tindakan represif.
Sanksi berat, termasuk penahanan dan hukuman terhadap keluarga yang terlibat dalam kegiatan keagamaan ilegal, sering diberlakukan. Oleh karena itu, perayaan Natal di Korea Utara hampir tidak mungkin dilakukan secara terbuka.

BACA JUGA:Deretan Artis Jadi Korban Kasus Penipuan yang Dilakukan Komika Fico Fachriza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: