Heboh Virus HMPV, Ini Kata Pakar Epidemiologi dan Mengapa Banyak Virus Berasal dari China?
Penjelasan pakar Epidemologi tentang virus yang berasal dari China--
Contohnya adalah wabah SARS pada tahun 2002, yang menginfeksi lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan 774 kematian. Begitu pula dengan wabah COVID-19 yang bermula dari kota Wuhan pada akhir 2019.
Profesor Mark Woolhouse, seorang pakar epidemiologi penyakit menular dari University of Edinburgh, menyebut ada dua faktor utama yang membuat China menjadi sumber utama wabah virus.
Pertama, China adalah negara dengan populasi hampir 1,4 miliar jiwa, banyak di antaranya tinggal di wilayah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk penyebaran penyakit menular.
Kedua, standar kebersihan lingkungan dan interaksi masyarakat dengan hewan di banyak bagian China masih menjadi perhatian.
Tingginya kontak antara manusia dan hewan, baik hewan domestik maupun liar, membuka peluang besar bagi zoonosis, yaitu penularan virus dari hewan ke manusia. Hal ini diperparah oleh praktik perdagangan hewan liar yang masih berlangsung di pasar-pasar tradisional di beberapa wilayah.
BACA JUGA:Virus HMPV dari China Bikin Resah, Pahami Penyebaran dan Langkah Pencegahannya
Pasar Tradisional dan Penyebaran Virus
Pasar ikan Huanan di Wuhan menjadi sorotan dunia sebagai lokasi awal penyebaran COVID-19. Pasar ini tidak hanya menjual ikan dan makanan laut, tetapi juga berbagai jenis hewan liar, baik hidup maupun siap dikonsumsi.
Beberapa hewan liar yang dijual termasuk kelelawar, rubah, anak serigala, dan burung unta. Kondisi pasar yang tidak higienis dan praktik pemotongan hewan langsung di lokasi meningkatkan risiko penyebaran virus.
Profesor Jonathan Ball, seorang virologi dari University of Nottingham, menyoroti bahwa banyak virus baru yang bermula dari hewan liar. Misalnya, SARS diduga berasal dari kelelawar sebelum menular ke kucing musang dan akhirnya ke manusia. Begitu pula dengan MERS yang awalnya merebak pada unta.
“Hingga saat ini, identifikasi hewan asli pembawa virus corona baru masih terus dilakukan. Menemukan sumbernya akan sangat membantu dalam upaya pencegahan dan pengendalian di masa depan,” ujar Ball.
BACA JUGA:Ramai Soal Virus Mirip Covid-19, Sebenarnya Apa Itu Virus HMPV? Kenali Gejalanya
Alasan Budaya dan Sosial
Selain faktor biologis dan lingkungan, aspek budaya dan sosial turut memainkan peran. Dilansir dari South China Morning Post, banyak masyarakat China memiliki kebiasaan mengonsumsi hewan liar sebagai bagian dari tradisi dan simbol status sosial.
Dalam budaya tertentu, beberapa hewan dianggap memiliki khasiat kesehatan atau membawa keberuntungan. Misalnya, sup kelelawar disebut sebagai “Fu” dalam bahasa Mandarin, yang berarti keberuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: