Iklan RBTV Dalam Berita

Pasukan Orange di Bengkulu Selatan Kembali Bertugas, Statusnya Sekarang Bukan Honorer

Pasukan Orange di Bengkulu Selatan Kembali Bertugas, Statusnya Sekarang Bukan Honorer

Tenga kebersihan di Bengkulu Selatan kembali bekerja--

BENGKULUSELATAN, RBTVCAMKOHA.COM - Pasukan orange di Bengkulu Selatan kembali bertugas, statusnya sekarang bukan honorer. Sempat dirumahkan, petugas kebersihan yang sempat berstatus honorer kembali dipanggil oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLHK).

Pemanggilan pasukan orange ini karena DLHK khawatir adanya penumpukan sampah yang akan membeludak akibat tidak ada petugas kebersihan yang mengangkut dan membersihkan sampah di kawasan perkotaan, perkantoran dan termasuk pemukiman.

BACA JUGA:Kenaikan Usia Pensiun Terbaru Tahun 2025, Apakah Berdampak dengan Kenaikan Nilai Iuran

Melalui koordinasi bersama Kemendagri dan Kemenpan RB, DLHK dipersilahkan untuk mencari formula lain guna menangani kebersihan melalui tenaga non asn maupun P3K. Oleh sebab itu, setelah mendapat kejelasan dari Kemendagri dan Kemenpan RB, akhirnya DLHK melakukan perjanjian perorangan atau kontrak waktu tertentu kepada 100 petugas kebersihan yang saat ini sudah bertugas.

BACA JUGA:Toren Air Penuh Lumut dan Bau, Cukup Bersihkan dengan Bahan Dapur Ini

Namun perjanjian ini menurut Haroni Kadis LHK Bengkulu Selatan hanya bersifat sementara, dan jika nanti anggaran sudah stabil, pemberlakuan sistem Outsourcing bisa dilakukan. Penundaan sistem Outsourcing tentu ada penyebabnya tersendiri, salah satunya terkait dengan besaran upah. Karena jika harus sesuai dengam upah minimum tentu saja DLHK tak mampu untuk melakulan pembayaran gaji.

BACA JUGA:Wuling Hongguang Mini EV, Mobil Listrik 5 Pintu Harga Murah dengan Fitur Modern yang Memukau

Karena untuk kontrak waktu tertentu ini saja per orang tenaga kebersihan diberikan upah sebesar Rp 1 juta. Sementara jika harus menggunakan pihak ketiga otomatis harus sesuai dengan upah minimum yang berlaku yakni diatas Rp 2 juta per orang, belum lagi jasa pihak penyedia yang haris dibayarkan pula.

"Berkontrak kepada mereka (Petugas Kebersihan) kita buat sistem waktu tertentu, sampai kita siap dengan pilihan Outsourcing, kan mau tidak mau ini akan diterapkan, jadi inilah solusi sementara," kata Haroni. 

BACA JUGA:Cek Video, Diduga Gara-gara Ini yang Buat Patwal RI 36 Viral di Media Sosial

Maka dari itu, DLHK terpaksa menggunakan sistem tenaga kontrak per orangan atau kontrak kerja waktu tertentu terhadap 100 orang petugas kebersihan. Dengan adanya kepastian ini, maka DLHK bisa kembali mengurai persoalan sampah di Bengkulu Selatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: