Iklan RBTV Dalam Berita

Program Cetak Sawah, Usulan Seluas 1.000 HA Berpotensi Berkurang, Begini Faktornya

Program Cetak Sawah, Usulan Seluas 1.000 HA Berpotensi Berkurang, Begini Faktornya

Program Cetak Sawah, Usulan Seluas 1.000 HA Berpotensi Berkurang, Begini Faktornya--Foto: rbtv.disway.id

BENGKULU UTARA, RBTVDISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bengkulu Utara telah mengusulkan 1.000 hektare calon lahan di Kecamatan Enggano, untuk mendapatkan Program Cetak Sawah Kementerian Pertanian, melalui usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Cegah Laka di Jalan Abrasi, Kapolsek Lakukan Pengalihan Arus Jalinbar

1.000 hektare lahan itu berada di Desa Banjar Sari 750 hektare dan Desa Kahyapu 250 hektare. Namun disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan atau DTPHP Bengkulu Utara Abdul Hadi, usulan cetak sawah di lahan seluas 1.000 hektare itu dimungkinkan berkurang.

BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kaur Masih Sepi Peminat, Baru 665 dari 135 Ribu Jiwa

Meski demikian, jumlah luasan lahan yang dikurangi belum final, karena masih menunggu hasil identifikasi survei investigasi desain dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. 

BACA JUGA:Butuh Modal Buat Usaha?Yuk Simak! Ini 8 Jenis Pinjaman Usaha dari Pegadaian yang Cocok Banget untuk UMKM!

Potensi lahan yang akan dikurangi yakni berada di Desa Banjar Sari, sebab saat ini belum ada akses jalan untuk ke lokasi lahan serta masih minimnya sumber air. Selain itu, unsur tanah juga akan memengaruhi usulan diterima atau tidaknya Program Cetak Sawah tersebut. 

BACA JUGA:KUR BRI 2025, Pengajuan Makin Mudah Secara Online

Sedangkan untuk lokasi di Desa Kahyapu, DTPHP optimis usulan akan diterima sebab di lokasi itu sudah memiliki akses jalan, sumber air, serta sudah ada beberapa petak sawah milik masyarakat.

BACA JUGA:Libur Lebaran Ada Dino Show, Pengunjung Wahana Surya Didominasi dari Kota dan Kabupaten Tetangga

“Program Cetak Sawah sudah kita usulkan tinggal menunggu proses dari Pusat dan Provinsi, namun potensi lahan yang diajukan dimungkinkan berkurang, karena ada beberapa faktor seperti debit air, unsur tanah yang tidak bisa kita paksakan,”ujar Abdul Hadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: