Jumlah Bayi Stunting dan Laporan Indikator Gizi dari 11 Puskesmas di Kota Bengkulu Periode 2025

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu--
BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Jumlah bayi stunting dan laporan indikator gizi dari 11 Puskesmas di Kota Bengkulu untuk periode 2025/
Stunting masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu.
Menyadari dampak jangka panjang yang ditimbulkan, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat langkah-langkah konkret daalam pencegahan dan penanganan stunting, terutama pada kelompok usia rawan.
BACA JUGA:Cek Rekening atau Notifikasi di HP Sekarang, Saldo DANA Rp600 dari Pemerintah Cair
Memasuki tahun 2025, upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Bengkulu dilakukan secara menyeluruh.
Upaya ini dimulai dari memberikan edukasi gizi di tingkat keluarga secara langsung, pemantauan tumbuh kembang balita, hingga intervensi berbasis data di wilayah yang teridentifikasi rawan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi menjelaskan bahwa indikator utama untuk mengidentifikasi stunting terdapat pada anak usia 0 hingga 2 tahun.
“Yang dikatakan stunting itu kan pendek, atau kurang tinggi badan dari seharusnya. Jadi, jika anak tersebut masih pendek di usia 2 tahun, kita sudah tidak bisa berbuat banyak. Intervensi yang efektif hanya bisa dilakukan sebelum anak berusia dua tahun, melalui obat-obatan dan perbaikan gizi,” terangnya.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Infinix Harga Rp 1–2 Jutaan Terbaik Tahun 2025, Performa Kencang Desain Keren
Untuk mengantisipasi ini, langkah preventif pun dilakukan Pemerintah Kota Bengkulu dengan memberi pemahaman sejak dini bagi anak usia remaja.
Menurut Joni, anak-anak remaja, terutama perempuan, mulai diperiksa kadar hemoglobinnya (Hb), karena Hb rendah pada remaja putri berisiko melahirkan anak stunting saat mereka menjadi ibu di masa mendatang.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Harga Rp 1 Jutaan Spek Tinggi, Cocok Buat Gaming dan Baterai Awet!
Selain remaja, perhatian juga difokuskan pada calon pengantin dan ibu hamil. Pemeriksaan berat dan tinggi badan menjadi langkah awal.
“Jika lingkar lengannya kurang dari 23 cm, maka disarankan mengikuti program penggemukan dengan peningkatan asupan gizi. Tujuannya agar saat hamil, kondisi ibu cukup kuat dan mampu melahirkan bayi yang sehat,” tambah Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: