Timnas Indonesia Kubur Mimpi ke Piala Dunia 2026, Tumbang dari Irak
Timnas Indonesia--
BACA JUGA:Seleksi Penulisan Makalah Calon Sekda Provinsi Bengkulu Tuntas, Ini Daftar Peserta yang Lulus
Perubahan Strategi Irak dan Gol Penentu Zidane Iqbal
Memasuki babak kedua, Irak tak mau terus berada di bawah tekanan. Pelatih Graham Arnold langsung mlakukan dua pergantian pemain, salah satunya memasukkan Zidane Iqbal gelandang muda FC Utrecht yang dikenal memiliki visi bermain luar biasa.
Perubahan ini ternyata menjadi titik balik. Permainan Irak mulai lebih stabil dan mampu menandingi dominasi Indonesia di lini tengah.
Sementara itu, Patrick Kluivert mencoba merespons dengan memasukkan Ole Romeny pada menit ke-56 untuk menambah daya serang.
Namun, keberuntungan seolah menjauh dari kubu Indonesia. Tepat satu menit setelah pergantian pemain itu, Irak hampir mencetak gol lewat serangan balik cepat. Untungnya, Rizky Ridho dengan sigap memblok bola berbahaya tersebut.
Indonesia sempat mendapatkan peluang bagus lewat Kevin Diks di menit ke-65. Tendangan first-time-nya dari dalam kotak penalti terlihat berbahaya, namun sayang bola masih terlalu lemah dan mudah diamankan Jalal Hassan.
BACA JUGA:Balmon Bengkulu Kembangkan Inovasi “SAMA BEKEN”, Frekuensi Radio Aman, Kebencanaan Terkendali
Petaka datang di menit ke-76. Zidane Iqbal yang mendapat ruang tembak di luar kotak penalti melepaskan sepakan keras ke arah pojok kanan bawah gawang.
Kiper Maarten Paes sudah berusaha maksimal, namun bola meluncur terlalu sulit untuk dijangkau. Irak pun unggul 1-0.
Ketinggalan satu gol membuat tensi pertandingan meningkat drastis. Skuad Garuda terus berupaya menyamakan kedudukan, tetapi permainan mulai diwarnai ketegangan dan adu argumen antar pemain.
Pada menit ke-84, laga sempat terhenti karena sejumlah suporter Indonesia melempar botol ke arah lapangan.
Kejadian ini dipicu rasa frustrasi terhadap keputusan wasit yang dianggap berat sebelah.
Stelah situasi terkendali, pertandingan kembali dilanjutkan dengan tambahan waktu 11 menit.
Irak justru harus bermain dengna 10 pemain setelah Zaid Tahseen mendapat kartu kuning kedua di menit ke-98.
BACA JUGA:Pro Kontra Tambang Emas, Pemprov Pertimbangkan Kepentingan Masyarakat dan Prinsip Kehati-hatian
Momen ini membuat Indonesia semakin gencar menyerang. Sayangnya, meskipun sempat menakan
hingga menit-menit akhir, tak ada gol yang lahir untuk mengubah keadaan. Peluit panjang berbunyi, dan skor tetap 1-0 untuk kemenangan Irak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


