6 Tradisi Adat dengan Mahar Pernikahan Paling Mahal di Indonesia
Mahar adat yang paling mahal di Indonesia--
3. Mahar di Sasak
Di Lombok, masyarakat Sasak memiliki cara unik dalam menentukan mahar. Nilai mahar dihitung berdasarkan jarak rumah, pekerjaan, serta tingkat pendidikan calon mempelai perempuan. Jika pria menikahi perempuan dari kampung yang sama, mahar dapat dimulai dari sekitar Rp500.000.
Namun, jika menikahi perempuan dari daerah lain, mahar bisa meningkat hingga mencapai 50 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa kemapanan dan pendidikan mempengaruhi nilai mahar secara signifikan.
BACA JUGA:Mau Menikah? Ini Rekomendasi Bulan-bulan yang Baik untuk Menggelar Pernikahan Menurut Islam
4. Japuik Padang Pariaman
Mahar di Padang Pariaman dikenal dengan sebutan japuik atau bajapuik. Berbeda dengan konsep mahar pada umumnya, dalam tradisi ini, bukan pihak pria yang memberi, melainkan pihak perempuan yang harus memberikan japuik kepada pihak laki-laki.
Nilai japuik ini biasanya disepakati bersama dan dapat mencapai sekitar 30 ameh (emas), yang setara dengan 75 gram emas. Tradisi ini menunjukkan kekuatan posisi perempuan dalam negosiasi pernikahan dan memberikan ruang bagi pihak perempuan untuk berkontribusi dalam prosesi pernikahan.
BACA JUGA:Pernikahan Viral Anak Crazy Rich Gresik, Beri Dooprize 13 Tiket Umrah Gratis untuk Tamu Undangan
5. Sinamot dalam Pernikahan Adat Batak
Dalam adat Batak, mahar dikenal dengan istilah sinamot. Sinamot bisa berupa uang, mobil, hewan, atau benda berharga lainnya. Nilai sinamot ditentukan oleh keluarga pria dan wanita, serta kedudukan sosial masing-masing keluarga.
Semakin tinggi status wanita dan kedudukan keluarganya, semakin tinggi pula nilai sinamot yang harus disiapkan. Ini mencerminkan pentingnya status sosial dalam pernikahan Batak dan menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga tentang ikatan antar keluarga.
6. Mahar dalam Pernikahan Adat Suku Nias
Di Suku Nias, mahar juga dikenal tergolong mahal. Dalam proses lamaran, pihak mempelai laki-laki diharuskan membawa 25 ekor babi.
Pemberian mahar ini tidak hanya mencerminkan kemampuan ekonomi, tetapi juga simbol komitmen dan penghormatan terhadap keluarga mempelai perempuan.
Semakin tinggi pendidikan mempelai wanita, semakin tinggi pula mahar yang harus diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan status perempuan sangat dihargai dalam budaya Nias.
BACA JUGA:Viral Pernikahan Mandi Duit Bertabur Dolar di Bangkalan, Pengantin Terjepit Uang di Kursi Pelaminan
Mahar dalam pernikahan bukan hanya sekadar simbol materi, tetapi juga mengandung makna yang dalam tentang komitmen, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap pasangan.
Setiap jenis mahar yang ada di Indonesia mencerminkan nilai-nilai budaya yang berbeda dan memperlihatkan bagaimana masyarakat menghargai perempuan dalam konteks pernikahan.
Dengan keragaman tradisi dan nilai-nilai ini, mahar berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan dua individu dan dua keluarga dalam ikatan yang suci.
BACA JUGA:Viral Undangan Pernikahan Konsep Ijazah Sekolah, Netizen: Lucu Banget, Kok Keipikiran Sih Kak?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


