Rahasia di Balik Larangan Bepergian di Hari Sabtu Menurut Primbon Jawa

Amalan dan Persiapan Sebelum Bepergian

Namun, bukan berarti bepergian di hari Sabtu benar-benar dilarang total. Menurut Primbon, ada beberapa cara untuk menetralisir energi negatif tersebut, yaitu dengan melakukan amalan-amalan khusus yang bertujuan untuk meminta keselamatan dan kelancaran perjalanan:

• Membaca doa atau puji syukur kepada Tuhan.
• Membakar dupa atau menyalakan lilin sebagai simbol pembersihan energi.
• Membaca mantra atau doa perjalanan khusus.
• Memberikan sedekah atau melakukan kebaikan sebelum berangkat.

Amalan ini dipercaya dapat memberikan perlindungan gaib dan mengundang energi positif sepanjang perjalanan.

BACA JUGA:Apakah Orang yang Berkurban Dilarang Potong Kuku dan Rambut? Ini Ketentuannya

Pantangan Selama Perjalanan Menurut Primbon

Selain memilih hari dan melakukan amalan, Primbon juga mengajarkan beberapa pantangan yang sebaiknya dihindari saat bepergian:

• Jangan berangkat saat matahari tepat di atas kepala (sekitar tengah hari).
• Hindari bepergian saat cuaca buruk, seperti hujan deras.
• Jangan memulai perjalanan dalam kondisi emosi, terutama setelah bertengkar.
• Hindari berkata kasar atau mengumpat selama perjalanan.

Dengan mengikuti petunjuk ini, masyarakat Jawa percaya bahwa perjalanan akan lebih aman dan dilindungi dari hal-hal buruk.

BACA JUGA:5 Golongan Penerima Daging Kurban, Jangan Sampai Salah Sasaran

Percaya atau tidak, Primbon Jawa mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dan menghargai waktu serta kondisi sebelum mengambil tindakan. 

Terlepas dari kepercayaan akan energi hari Sabtu, nilai-nilai yang diajarkan mengandung pesan kebaikan selalu bersiap, bersih hati, dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta alam semesta.

Penting untuk diingat, bahwa ini tergantung dengan kepercayaan masing-masing.

BACA JUGA:7 Pohon Tidak Boleh Ditanam di Pekarangan, Bahaya Bisa Bikin Rumah Roboh

(Tianzi Agustin)

Sumber: