Gen Z Wajib Tahu! 3 Kesalahan Fatal yang Harus Kamu Sadari Sekarang Sebelum Karirmu Hancur Sendiri

Raymond bahkan menegaskan bahwa profesionalisme berarti tetap menjalankan tugas meskipun sedang tidak dalam mood terbaik. 

Jika kamu digaji untuk bekerja, maka kamu juga harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik, apa pun kondisinya.

Kebiasaan baper ini diperparah oleh konten media sosial yang sering menyuguhkan narasi berlebihan, “bos manipulatif”, “lingkungan kerja toksik”, atau “aku deserve lebih”. 

BACA JUGA:Pembagian SK CPNS Diundur Jamnya, Pedagang UMKM Menjamur di Depan Kantor Bupati Seluma

Konten semacam ini mmbentuk ilusi bahwa dunia kerja harus sempurna. Padahal, kenyataannya, kerja itu ya kadang keras, kadang gak enak. 

Kalau semua harus ideal, kamu akan terus kecewa. Gen Z wajib belajar untuk memproses emosi secara dewasa, bukan dengan drama online.

BACA JUGA:GoPayLater Punya DC Lapangan Siap Tagih Nasabah Galbay, Ini Mekanismenya

2. Naif dan Mudah Percaya, Terlalu Cepat Menelan Semua yang Ada di Media Sosial

Masalah kedua yang disebut Raymond Chin adalah sikap naif dan kurang kritis dalam menyaring informasi. 

Gen Z sangat terpapar oleh media sosial Instagram, TikTok, YouTubedan banyak yang percaya mentah-mentah smua yang mereka lihat. 

BACA JUGA:DC Lapangan Pinjol SPinjam Datangi Nasabah Galbay, Ini Gambaran Prosesnya

Contoh simpelnya, melihat video seseorang pamer kerjaan dengan meja pingpong, gaji 20 juta, atau work-life balance ala startup kekinian, langsung dianggap standar baru dunia kerja.

Padahal, banyak dari konten tersebut hanyalah bagian dari strategi pemasaran atau pencitraan. Kamu tidak tahu apa yang terjadi di balik kamera. Bisa jadi itu hanya gimmick untuk menarik perhatian agar orang lain tertarik kerja di sana.

Faktanya, 99% konten di media sosial adalah versi terbaik dari kenyataan bukan representasi utuh dari situasi sebenarnya.

BACA JUGA:Sebelum Ajukan Pinjol SPayLater, Pahami Dulu Risiko Jika Galbay, Ada DC Lapangan Siap Gedor Pintu Rumah

Sumber: