Ini Rahasia Watak Pandito Mbangun Teki dan Kekuatan Kepemimpinannya
--
NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID – Dalam tradisi Jawa, hari lahir bukan hanya penanda waktu seseorang dilahirkan ke dunia, tetapi juga dianggap sebagai petunjuk karakter dan arah kehidupan.
Sistem penanggalan yang digunakan untuk membaca hal tersebut dikenal sebagai weton, yaitu perpaduan antara hari dalam kalender Masehi dengan pasaran Jawa.
BACA JUGA:Main TapTap Mining Memang Asyik, tapi Jangan Buta Risiko! Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu
Jadi, perpaduan inilah yang dipercaya mencerminkan sifat dasar setiap individu, termasuk mereka yang lahir pada Minggu Legi.
Weton Minggu Legi sering disebut memiliki kekuatan batin dan kepribadian yang menonjol. Orang-orang yang lahir pada kombinasi ini dikenal sebagai sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan.
Keberanian untuk memikul tanggung jawab menjadikan mereka sering tampil sebagai pemimpin yang disegani di lingkungannya.
BACA JUGA:Korupsi, Mantan Direktur RSUD Curup dan 2 Terdakwa Lain Dituntut 1,6 Tahun serta 1,4 Tahun Penjara
Selain itu, pemilik Minggu Legi diyakini memiliki rasa kasih sayang yang besar terhadap keluarga maupun orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Dalam perhitungan Jawa, setiap weton memiliki nilai tertentu yang disebut neptu. Nilai neptu inilah yang digunakan untuk membaca watak seseorang. Untuk memperoleh neptu, nilai hari dan nilai pasarannya dijumlahkan.
Nilai hari Minggu adalah 5, sementara nilai pasaran Legi adalah 5. Jika digabungkan, totalnya menjadi 10. Neptu 10 berada di bawah naungan watak yang dikenal sebagai Pandito Mbangun Teki.
BACA JUGA:Dilintasi Ribuan Pelari, Sejumlah Ruas Jalan Dialihkan saat Glow Run Night 2025
Pandito Mbangun Teki secara harfiah menggambarkan sosok yang berjiwa penasihat, bijaksana, dan mampu memberikan pencerahan bagi orang lain.
Mereka seperti guru kehidupan yang bisa mengarahkan dan menuntun, tetapi uniknya sering kali kurang terbuka terhadap saran yang ditujukan kepada diri mereka sendiri.
Pada sisi positifnya, hal tersebut bukan karena kesombongan, melainkan karena kepercayaan kuat pada prinsip dan keputusan yang mereka yakini benar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


