Emas Hitam Bengkulu Disukai Uni Eropa, Korsel dan India
Emas Hitam Bengkulu Disukai Uni Eropa, Korsel dan India--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Kegiatan ekspor di BENGKULU terus membaik. Pantauan sejak tahun 2020 hingga 2022, angka ekspor terus naik. Sebagai tanda ekonomi mulai bangkit. Salah satu yang menjadi komoditas andalan ekspor BENGKULU adalah batubara atau banyak yang menyebutnya emas hitam.
BACA JUGA:Siapkan KTP dan KK, Suku Bunga KUR BRI Kecil, Pinjaman Bisa Rp 500 Juta
Berdasarkan data BPS, hingga November 2022, mencapai US$ 293,54 juta. Angka ini lebih tinggi dari nilai ekspor di tahun 2021 bahkan sebelum pandemi covid-19 di tahun 2019. Komoditas yang diekspor terdiri dari perkebunan hingga tambang, seperti batubara.
Komoditas tertinggi tetap dari batubara yakni mencapai US$ 246,7587 juta. Lalu dari cangkang sawit sebesar US$ 5,382 juta. Nantinya untuk detil komoditas ekspor akan dirilis dalam e-book Bengkulu dalam angka 2022 oleh BPS Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Suku Bunga Rendah, Kapan KUR Mandiri 2023 Dibuka? Cek Syarat Pengajuan
Sedangkan tahun 2021, total nilai ekspor di Provinsi Bengkulu mencapai US$ 238,10 juta. Berdasarkan jenis komoditi, ekspor terbanyak di tahun 2021 adalah batubara, mencapai 2,8 juta ton atau senilai US$ 175 juta.
Batubara ini juga menjadi salah satu jenis komoditas ekspor yang meningkat di tahun 2021. Sedangkan yang paling sedikit adalah kopi yakni hanya 36,60 ton. Angka ini fluktuatif dengan aktivitas ekspor di tahun 2020.
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp 50 Juta, Cicilan dari Rp 100 Ribu, Lihat Tabel dan Syarat Pengajuannya
Lalu untuk negara tujuan, tersebar di Asean, Uni Eropa dan negara utama lainnya seperti Inggris, India, Korea Selatan, Jepang hingga Amerika Serikat. Terbanyak dari Tiongkok yakni mencapai US$ 43,24 juta
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp 50 Juta, Cicilan dari Rp 100 Ribu, Lihat Tabel dan Syarat Pengajuannya
Berikut Jenis Komoditas Ekspor di Provinsi Bengkulu tahun 2021
1. Batubara: 2.812.373,83 ton atau senilai US$ 175,28 juta
2. Karet: 33.321,56 ton atau senilai US$ 57,21 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: