Ibu-ibu Wajib Tahu, Ini Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang, Ada Bahaya Mengintai

Jumat 05-09-2025,16:49 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Umumnya, masakan olahan dari ayam sangat beragam. Masing-masing orang atau daerah punya olahan khas tersendiri.

Sehingga sangat sayang jika membuangnya jika belum habis, dan banyak yang memilih untuk memanaskannya kembali.

BACA JUGA:Tidak Rumit, Begini Cara Bayar Tagihan PDAM Secara Online Lewat e-Commerce

Istilah jangan membuang makanan karena itu mubazir, cukup melekat di Indonesia. Hal ini tentu saja merujuk pada makanan.

Dengan alasan ini, maka tidak sedikit orang tua sebagai ibu rumah tangga bahkan menular hingga ke anak-anaknya yang sering menyimpan makanan yang belum habis untuk kemudian nanti dimakan lagi.

Hal ini tentu saja sangat dianjurkan. Namun, dengan memanaskan kembali makanan tersebut lalu kemudian dihidangkan lagi untuk dikonsumsi anggota keluarga tentu saja menimbulkan banyak pertentangan. Terutama bagi yang peka terhadap kesehatan.

Mungkin, beberapa makanan sah-sah saja untuk dipanaskan sebelum dimakan ulang. Namun, ini tidak berlaku untuk semua jenis makanan.

Beberapa makanan, justru akan menimbulkan dampak yang tidak baik untukmkesehatan jika dipanaskan terlebih dahulu sebelum dimakan.

BACA JUGA:Hati-hati Pecinta Gorengan, Ini 4 Bahaya yang Mengintai Kesehatanmu, Sebaiknya Dikurangi

Daftar Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang

Berikut adalah daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan secara berulang:

1. Sayuran Berdaun Hijau dan Sayuran dengan Kandungan Nitrat Tinggi

Pertama, sayuran berdaun hijau dan sayuran dengan kandungan nitrat tinggi, seperti bayam, kale, wortel, lobak, dan seledri. Sebab, jika dipanaskan kandungan ini dapat berubah menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrosamin ketika dipanaskan ulang.

Alih-alih untuk mengambil manfaat kesehatannya, nitrosamin dapat bersifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker dan dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam membawa oksigen. 

Oleh karena itu, sebaiknya sayuran ini dikonsumsi langsung setelah dimasak atau disajikan dalam salad tanpa dipanaskan ulang.

BACA JUGA:Pentas Narasi HUT Rakyat Bengkulu Ke-24 Ambyarrr! NDK AKA Sukses Bius Ribuan Penonton

2. Ayam

Siapa yang sering memanaskan ulang ayam? Penting dipahami jika memasak ulang ayam di microwave dapat merusak struktur protein dari ayam. 

Protein yang rusak akan lebih sulit dicerna oleh tubuh, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, mual, atau diare. Bahkan akan lebih parah lagi dipanaskan namun dengan cara yang tidak benar, ayam dapat terkontaminasi bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter. 

Untuk memastikan keamanan, sebaiknya ayam dipanaskan secara perlahan dan merata di oven hingga mencapai suhu internal minimal 74°C.

BACA JUGA:Tren Minum Matcha untuk Kulit Glowing dan Benarkah Bisa Hilangkan Jerawat

3. Kentang

Sudah menjadi hidangan yang lumrah ditemukan, dimana ada ‘gulai’ ayam maka akan ada tambahan kentang di dalamnya. Ini adalah hidangan yang paling banyak dimasak di Indonesia.

Namun, memasak ulang kentang yang telah dibiarkan di suhu ruangan terlalu lama dapat berisiko menyebabkan botulisme. Ini merupakan penyakit yang langka tetapi serius. 

Bakteri Clostridium botulinum dapat tumbuh jika kentang dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan, terutama jika dibungkus rapat dengan aluminium foil. 

Namun, memasak ulang tidak selalu dapat membunuh bakteri ini, sehingga sebaiknya kentang dipanaskan di oven untuk memastikan keamanan.

BACA JUGA:Sudah Dinantikan, Kapan Jadwal Pencairan KJP Plus di September 2025? Cek Jadwalnya di Sini

4. Telur

Sama halnya dengan ayam dan kentang, memanaskan telur yang telah dibiarkan di suhu ruangan terlalu lama juga dapat berisiko menyebabkan keracunan makanan karena bakteri seperti Salmonella. Untuk itu, meskipun terlihat sepele namun hindari memanaskan makanan terlalu sering.

5. Makanan Laut

Memasak ulang ikan atau makanan laut lainnya di microwave dapat menyebabkan bau tidak sedap, mengeringkan makanan, dan merusak rasa. Selain itu, pemanasan yang tidak merata dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.

Untuk mengatasi prinsip sayang dibuang takut mubazir, maka panaskan makanan laut dengan hati-hati di wajan dengan sedikit air atau di oven yang dibungkus dengan foil.

Kategori :