7. Seorang wali yang berasal dari Indonesia dan sangat masyhur namanya. Beliau adalah salah satu dari wali songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
BACA JUGA:Tiga Tanda Utama Seorang Wali Allah Menurut Ibnu Athaillah
Adalah Sunan Ampel yang konon, saat berharap-harap tukang sapu masjidnya masih hidup. Beliau berkata: “Andaikata Mbah Shaleh masih hidup, masjid pasti bersih,” gumam Sunan Ampel.
Hingga secara tiba-tiba Mbah Shaleh datang dan membersihkan masjidnya kembali. Akan tetapi tidak berselang lama, Mbah Shaleh kembali wafat.
Masjid itu kurang perawatan sebab orang-orang yang mengurus kebersihan masjid tidak serajin dan tidak serutin Mbah Shaleh. Kemudian Sunan Ampel bergumam seperti sebelumnya.
Tiba-tiba Mbah Shaleh muncul dan menjalankan rutinitas seperti biasanya. Seperti sebelumnya, hidupnya Mbah Shaleh tidak berselang lama, beliau lalu meninggal.
Peristiwa ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali, namun hingga 9 kali yang menyebabkan Mbah Shaleh memiliki 9 makam.
Tentunya, masih banyak wali Allah yang memiliki karomah yang dapat menghidupkan orang mati, namun informasinya tidak sampai kepada kita.
BACA JUGA:Kisah Wali Allah, Seikat Kayu Bakar Berubah Menjadi Emas
Sunan Ampel
Sunan Ampel atau Raden Rahmat, lahir di Champa, pada 1401. Ayahnya bernama Maulana Malik Ibrahim dan ibunya puteri kedua Baginda Kiyan. Kakak sulung ibunya Dewi Sasmitraputri, permaisuri Prabu Kertawijaya atau Brawijaya I.
Raden Rahmat datang ke Jawa bersama saudara tuanya Ali Musada atau Ali Murtadha, dan saudara sepupunya Raden Burereh (Abu Hurairah). Sebelum menetap di Tuban, dia ke Palembang.
Lalu ke Majapahit, dan akhirnya Gresik. Atas perintah Prabu Brawijaya, Raden Rahmat diangkat menjadi imam masjid oleh Adipati Surabaya Arya Lembusura, dengan gelar sunan dan kedudukan wali di Ngampeldenta. Sejak itu, Raden Rahmat lebih dikenal Sunan Ampel.