"Oh, iya tuan. Sebenarnya saya akan ke rumah tuan, namun saya sangat sibuk. Berhubung tuan sudah ada di rumah saya, sekalian ada yang ingin saya bicarakan," kata Abu Nawas beralasan.
"Tidak apa-apa saudaraku. Silakan, apa yang ingin kau bicarakan," timpal Tuan Tanah.
"Sebenarnya, uang yang tuan pinjamkan kepadaku boro-boro beranak, tiga hari kemudian malah mati tidak tersisa," terang Abu Nawas.
BACA JUGA:Kisah Wali Allah, Seikat Kayu Bakar Berubah Menjadi Emas
"Apa maksudmu Abu Nawas," tanya Tuan Tanah sambil emosi.
"Kamu mau mempermainkanku ya?" sambung Tuan Tanah.
"Tidak tuan, tapi itulah kenyataannya," kata Abu Nawas.
Tidak terima dengan itu, Tuan Tanah melaporkan Abu Nawas kepada pengadilan. Ia menuntut Abu Nawas agar dihukum karena telah menghilangkan uang dengan jumlah yang sangat besar.
BACA JUGA:Tiga Tanda Utama Seorang Wali Allah Menurut Ibnu Athaillah