NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ini benar-benar mengagetkan dan membuat ngeri. Bayangkan saja, lebih dari 50 persen danau dan waduk terbesar di dunia kehilangan air. Fakta ini terungkap dari penelitian terbaru yang diterbitkan di Science.
BACA JUGA:Siap-siap, 32 Provinsi Berpotensi Alami Kekeringan, Puncaknya Agustus 2023
Penyebab utamanya tidak lain karena adanya pemanasan iklim dan konsumsi manusia yang tidak berkelanjutan. Penulis utama jurnal tersebut, Fangfang Yao, peneliti iklim di University of Virginia, mengatakan bahwa kabar tersebut tidak sepenuhnya suram.
Ada metode baru yang ditemukan tim peneliti untuk melacak tren penyimpanan air di danau. Dari situ, para ilmuwan dapat memberikan rekomendasi bagi pengelola air dan masyarakat tentang cara melindungi sumber air kritis di berbagai wilayah.
BACA JUGA:Kekeringan Dampak El Nino Makin Meluas, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak di Indonesia
“Metode ini menggunakan serangkaian satelit dan pemodelan. Ini adalah metode komprehensif pertama yang dikembangkan," kata Yao.
Yao termotivasi melakukan penelitian karena krisis lingkungan di beberapa sumber air terbesar di Bumi. Contohnya Laut Aral yang tampak mengering. Laut ini terletak di antara Kazakhstan dan Uzbekistan.
BACA JUGA:Warning, 32 Provinsi Dilanda Kekeringan, Ini 4 Dampak El Nino Bagi Kehidupan
Jadi, dia dan rekannya dari University of Colorado Boulder, Kansas State University, Prancis, dan Arab Saudi, menciptakan teknik untuk mengukur perubahan ketinggian air di hampir 2.000 danau dan waduk terbesar di dunia.