Kisah Kelahiran Fatimah Az Zahra Dibantu Empat Perempuan Suci dan Permintaan Dimakamkan Malam Hari

Sabtu 10-06-2023,23:42 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Kedermawanan dan belas kasihnya kepada orang miskin sedemikian rupa sehingga tidak ada orang miskin atau pengemis yang kembali dari pintunya dengan tangan kosong. 

 

Dia bekerja, berpakaian, makan dan hidup sangat sederhana. Dia sangat murah hati; dan tidak seorang pun yang datang ke rumahnya pernah pergi dengan tangan kosong. 

 

Berkali-kali dia memberikan semua makanan yang dia miliki, tinggal tanpa makanan sama sekali. 

 

Sebagai seorang anak perempuan, dia sangat mencintai orang tuanya sehingga dia memenangkan cinta dan perhatian mereka sedemikian rupa sehingga Nabi Suci selalu berdiri setiap kali dia datang kepadanya. 

 

Fatimah tidak bertahan lebih dari tujuh puluh lima hari setelah kematian ayahnya. Ia mengembuskan napas terakhir pada Jumadil Awal, 11 H. Sebelum wafat, ia menyampaikan wasiatnya kepada suaminya, Sayyidina 'Ali: 

 

1. Wahai Ali, hanya Anda yang boleh memandikan jenazah saya. 

2. Mereka yang tidak menyenangkan saya tidak boleh menghadiri pemakaman saya. 

3. Jenazah saya harus dibawa ke kuburan pada malam hari. 

 

BACA JUGA:20 Sifat Mulia Aisyah Istri Rasulullah yang Harus Diteladani Zaman Sekarang

Jadi, Sayyidina 'Ali sesuai dengan wasiat istri tercintanya, melakukan semua prosesi pemakaman dan hanya ditemani oleh kerabat dan putranya membawanya pada malam hari ke Jannatul Baqi di mana dia dimakamkan dan keinginannya terpenuhi.

Kategori :