Tindakan ini membantu membuang air liur hewan yang mungkin mengandung virus dari permukaan kulit. Jangan malas, meski luka terlihat kecil.
2. Gunakan antiseptik seperti povidone iodine.
Setelah dicuci, oleskan antiseptik untuk menekan risiko infeksi. Jika luka berdarah, tekan perlahan dengan kain bersih.
3. Jangan tutup luka terlalu rapat.
Biarkan udara tetap masuk agar luka tidak menjadi sarang bakteri.
4. Pergi ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin.
Dokter akan melakukan pembersihan luka lanjutan dan memberikan vaksin antirabies (VAR) atau serum antirabies (SAR) sesuai tingkat keparahan luka.
5. Ikuti jadwal vaksinasi dengan disiplin.
Untuk kasus ringan, biasanya cukup dengan vaksin. Namun, jika gigitan parah atau terjadi di area vital seperti kepala dan leher, dokter bisa memberikan kombinasi vaksin dan serum.
6. Pantau kondisi tubuh.
Jika muncul gejala mencurigakan seperti demam, kesemutan di area luka, atau kesulitan menelan, segera kembali ke rumah sakit.
BACA JUGA:Ayo Ikuti! RBTV Gelar Pelatihan Public Speaking, Saatnya Tampil Percaya Diri dan Menginspirasi
Cara Pencegahan Sebelum Gigitan Terjadi
Selain tahu langkah darurat, kamu juga perlu memahami cara pencegahan agar tidak sampai terpapar rabies:
- Rutin vaksinasi hewan peliharaan
Anjing dan kucing wajib divaksin rabies minimal setahun sekali. Ini langkah utama memutus rantai penularan.
- Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran bebas