NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Wanita adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dengan penuh keistimewaan. Mahkota dan kehormatan yang ada dalam diri perempuan sangatlah perlu untuk dijaga.
Nah wanita-wanita Tarim, Hadhramaut Yaman, sering dijuluki bidadarinya bumi. Aurat mereka terjaga dalam balutan jubah-jubah berwarna hitam gelap.
Selain tidak melihat laki-laki asing, mereka juga jarang dilihat laki-laki lain kecuali mahromnya. Tak bermaksud memuji secara berlebihan, karena Dzat yang layak dipuji ialah Allah SWT.
BACA JUGA:Dahsyatnya Doa Orang Tua, Habib Hasan: Setara Doa Nabi
Perempuan Tarim memang bukan sembarang wanita, karena sejak kecil mereka terdidik dalam buaian ilmu, akhlak mulia, rasa malu, serta kehormatan. Mereka benar-benar menjaga kehormatan dan hari-harinya adalah ibadah.
Tarim adalah kota terletak di wilayah Hadhramaut, Yaman. Jaraknya sekitar 640 Km dari San'a, ibukota Yaman.
Tarim dijuluki kota seribu para wali karena di daerah ini banyak lahir para waliyullah dan ulama-ulama keturunan Rasulullah SAW. Salah satu keistimewaan wanita Tarim, kata-kata mereka mengandung mutiara-mutiara ilmu dan dzikir.
Bahkan ketika mereka menyusui anak, mereka selalu melantunkan dzikir. Sehingga sang ibu bukan hanya menyusui air susu, tetapi juga menyusui sang bayi dengan ilmu dan adab.
Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Ali Abdurahman Al-Habsyi menceritakan, wanita di Kota Tarim Hadhramaut berbeda dengan sebagian besar wanita muslimah di dunia.
Wanita Tarim dari kecil sudah dibesarkan di lingkungan ulama. Siang malam obrolan mereka adalah majelis ilmu, Al-Qur'an, adab, akhlak, tasawuf.
Demikian mereka dibesarkan, tidak mengenal musik, tidak kenal kebiadaban, tidak kenal wajah orang fasiq. Bahkan mereka tidak pernah melihat lelaki selain saudaranya atau pamannya.
Saat menikah, para istri ditanya bagaimana kesannya saat awal berjumpa? Mereka menjawab: "Saya bingung, seumur hidup saya belum pernah melihat lelaki selain kakak kandung saya, lalu ini ada lelaki asing duduk di kamar saya".
BACA JUGA:Dahsyatnya Doa Orang Tua, Habib Hasan: Setara Doa Nabi
Keistimewaan wanita Tarim juga diceritakan Ustazah Halimah Al-Aydrus dalam bukunya "9 Kisah Wanita Sholehah". Wanita Tarim biasanya menikah di usia masih muda, sekitar belasan tahun.
Begitulah keadaan mereka, cukup terpelihara dan terjaga. Apabila tiba saat yang sesuai untuk dinikahkan oleh walinya maka mereka dinikahkan pada pasangan yang sesuai. Pilihan keluarga dan tanpa ada bantahan. Tanpa ada cinta atau "dating" sebelumnya.