Miris, Hutan Bakau Pasar Ngalam Malah Dibabat Oknum

Senin 12-06-2023,16:26 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Purnama Sakti

Lanjutnya, lokasi lahan bekas perambahan hutan bakau yang dibuka memang bukan kawasan cagar alam.

 

Namun sesuai kearifan lokal masyarakat setempat, hutan bakau selama ini menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Pasar Ngalam, yang selama ini mencari lokan, kepiting, udang serta ikan.

 

Selain itu, hutan bakau berfungsi untuk menjaga ekosistem dan keseimbangan alam, terutama ketika terjadi bencana tsunami.

 

BACA JUGA:Ingat! Muncul Perasaan Ini Pertanda Allah SWT Tidak Ridha, UAH: Jangan Lakukan

"Itu kalau hutan bakau ibarat benteng berfungsi untuk melindungi pemukiman penduduk dari bencana tsunami, apalagi masyarakat setempat kan berprofesi sebagai nelayan, karena hutan bakau itu tempatnya kepiting, udang, lokan dan ikan" terang Samsul Azwajar.

 

Sementara itu, rencana digelarnya audiensi di DPRD Seluma menyikapi hal ini, baru terlaksana setelah pihak perangkat desa dan BPD menggelar rapat terkait polemik lahan di bekas kawasan hutan bakau.

 

Kondisi ini bertolak belakang dengan program pemerintah pusat yang sedang digencarkan, pasca Presiden RI Joko Widodo menyerukan gerakan tanam pohon bakau di seluruh wilayah pesisir Indonesia, pada Senin lalu (15/5) sekitar pukul 16.00 WIB dengan taglinenya Mangrove for Better Life.

 

BACA JUGA:Dua Desa Ini Sepi Peminat Calon Kades, bahkan Ada yang Belum Punya Calon

Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Seluma bersama TN/Polri, unsur Forkopimda dan seluruh elemen secara virtual menanam 1.200 bibit mangrove di muara Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan.

 

Kategori :