BENGKULU UTARA, RBTV.DISWAY.ID – Sejumlah petani di kabupaten Bengkulu Utara menyambut senang atas kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi.
Penurunan harga pupuk bersubsidi ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117 Tahun 2025, dimana harga pupuk urea dan NPK turun hingga ratusan rupiah per kilogram.
Di Kabupaten Bengkulu Utara, kebijakan ini disambut riang oleh petani di sejumlah kecamatan.
Mereka menilai penurunan harga pupuk dapat membantu mengurangi biaya tanam, terutama bagi petani kecil yang menggarap lahan di bawah satu hektare.
BACA JUGA:Festival Tunas Bahasa Ibu 2025, Jaga Kelestarian Bahasa dan Budaya Bengkulu
Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, petani juga menyampaikan harapan agar pemerintah dapat meningkatkan harga gabah. Dengan begitu, pendapatan petani bisa lebih seimbang antara biaya produksi dan hasil penjualan.
Para petani menginginkan harga gabah naik ke kisaran Rp7.000 per kilogram, dari harga saat ini yang berada di kisaran Rp6.000 – Rp6.700 per kilogram.
Dengan demikian, petani dengan lahan terbatas dapat menjual hasil panen dan tidak hanya menyimpannya untuk konsumsi keluarga.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Tunjuk Plt Kadis Perdagin Setelah Bujang HR Jadi Tersangka
Kondisi ini menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan pusat untuk terus mendorong keseimbangan antara kebijakan input produksi seperti pupuk dengan harga jual hasil panen petani.
“Untuk harga pupuk yang turun sangat membantu dan menenangkan, karena sebelumnya masih standar. Artinya, kalau harga pupuk turun, petani bisa dapat pendapatan lebih baik,” ujar salah satu petani, Ratijo.
“Ke depannya sudah sangat membantu rakyat petani. Kalau bisa harga gabah di kisaran Rp7.000, walaupun lahan sedikit tetap bisa dijual,” imbuh petani lain, Arif Pamuji.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Tunjuk Plt Kadis Perdagin Setelah Bujang HR Jadi Tersangka
Novan Alqadri