Geger Hujan Katak di Brazil, Benarkah Kena Kencing Katak Bisa Bikin Mata Buta?

Rabu 29-10-2025,12:50 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID - Fenomena hujan katak yang baru-baru ini viral di Brazil tepatnya pada 18 Oktober 2025 sukses membuat publik geger. 

Ribuan bahkan jutaan katak turun dari langit, memenuhi sebuah kawasan pedesaan. Pemandangan tak biasa itu langsung memicu kehebohan di media sosial warganet dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA:Tahap 2 Kasus TPPU Mega Mall Bengkulu ke Penuntut Umum, Total Aset Milik yang Disita Bernilai Rp30 M

Namun dibalik kehebohan “hujan katak”, twntunya membuat sebagaian orang takut dan was-was apakah benar air kencing katak bisa menyebabkan kebutaan?

Banyak yang meyakini bahwa ketika terkena cipratan air dari katak, apalagi di area mata, bisa berujung pada kebutaan. 

Tapi apakah hal itu benar secara ilmiah atau hanya mitos saja?

BACA JUGA:Tak Biasa, Brazil Dihujani Katak, Pertanda Akhir Zaman?

Asal Usul Mitos “Kencing Katak Bikin Buta”

Kepercayaan ini sudah lama beredar di masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Saat seseorang tak sengaja menyentuh atau melihat katak mengeluarkan cairan, banyak yang langsung mengira itu adalah air kencing beracun. Padahal, katak tidak buang air kecil seperti manusia. 

Reaksi mereka saat merasa terancam memang berupa pengeluaran cairan  tetapi cairan itu bukan urin biasa, melainkan cairan pertahanan diri yang keluar dari kelenjar di sekitar kepala atau punggung.

Nah, di sinilah sumber kesalahpahaman dimulai. Orang mengira cairan itu “pipis katak,” padahal sebenarnya merupakan racun alami untuk melindungi diri dari predator.

BACA JUGA:6,5 Ton Benih dari Kementan, Disalurkan untuk Dukung Cetak Sawah Baru di Pulau Enggano

Katak Memiliki Kelenjar Racun

Secara biologis, banyak spesies katak yang punya kelenjar parotoid, yakni bagian tubuh yang bisa mengeluarkan cairan beracun. 

Cairan ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan agar hewan lain enggan memangsa mereka. 
Dalam beberapa jenis katak, cairan tersebut mengandung bufotoksin, senyawa kimia yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata manusia.

Kategori :