SELUMA, RBTV.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma mencatat, data kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Seluma terbilang tinggi.
Sejak Januari hingga akhir Oktober 2025 lalu telah tercatat sebanyak 241 kasus gigitan hewan penular rabies.
241 kasus gigitan HPR tersebut terdiri dari gigitan anjing ada 129 kasus, gigitan kucing ada 104 kasus, dan gigitan kera ada 7 kasus, dan musang ada 1 kasus.
Dari sebanyak kasus gigitan hewan penular rabies tersebut, merata terjadi di setiap kecamatan, namun terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Talo.
Seperti yang tercatat di Puskesmas Cahaya Negeri ada 19 kasus, di Puskesmas Dermayu ada 17 kasus, Puskesmas Masmambang 19 kasus dan Puskesmas Sukamerindu ada 14 kasus.
BACA JUGA:Aneh Tapi Nyata, Peristiwa Pencurian Unik Terjadi di Bengkulu Utara
Sementara itu, berkaitan kasus meninggalnya balita asal Desa Lubuk Gio Kecamatan Talo, yang baru berusia 25 bulan, Kepala Dinas Kesehatan Rudi Syawaludin menyatakan meninggalnya balita tersebut, bukan dikarenakan karena rabies.
Ini lantaran selama proses perawatan di rumah, tidak ada ditemukan gejala tanda-tanda rabies, seperti takut cahaya maupun air.
Meninggal dunianya balita tersebut dikarenakan penyakit bawaan seperti asma, meskipun sebelumnya balita tersebut terkena gigitan anjing liar dibagian perutnya.
“Setelah ditelusuri oleh Dinkes, kemungkinan itu bukan karean rabies, sepertinya memang ada sakit bawaan,” ujar Rudi Syawaludin
Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma mengimbau kepada masyarakat yang terkena gigitan hewan penular rabies ini, untuk tidak menganggap remeh dan secepatnya untuk segera mendapatkan vaksin anti rabies di puskesmas terdekat atau di ke Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Mukomuko Beri Bantuan Nutrisi untuk 128 Balita Kurang Gizi
Seperti diberitakan sebelumnya,
Serangan anjing gila kembali menelan korban. Kali ini menimpa seorang balitabyang masih berusia 2 tahunan, warga Desa Lubuk Gio Kecamatan Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kades Lubuk Gio, Ansori saat dikonfirmasi membenarkan kejadian nahas tersebut. Peristiwa anjing gila menyerang balita malang ini terjadi sekitar seminggu lalu.
Meskipun telah mendapatkan suntik anti virus rabies (VAR) dari Puskesmas terdekat, namun nyawa korban tak tertolong pada Sabtu siang (1/11).
BACA JUGA:Bengkulu Rawan Bencana, Polresta Gelar Apel Gabungan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi
Hari Adiyono