4. Sudah Pernah Menerima KUR di Bank Lain
Banyak pelaku usaha tidak menyadari bahwa KUR hanya boleh diterima dari satu lembaga keuangan dalam satu periode.
Jadi jika kamu masih memiliki cicilan KUR aktif di bank lain (misalnya Mandiri atau BNI), maka pengajuan baru di BRI otomatis akan ditolak karena sistem akan mendeteksi data ganda.
Solusi:
Pastikan kamu sudah menyelesaikan seluruh kewajiban KUR sebelumnya. Setelah status pinjaman di sistem dinyatakan lunas, barulah kamu bisa mengajukan KUR baru di BRI.
Alternatifnya, kamu bisa mengajukan KUR tambahan (top-up) di bank tempat kamu menerima KUR pertama, asalkan performa pembayaranmu lancar.
5. Jenis Usaha Tidak Sesuai Kriteria KUR
Walau program KUR BRI terbuka luas, ada beberapa bidang usaha yang tidak termasuk dalam kategori produktif atau dilarang dibiayai. Misalnya, usaha spekulatif, bisnis dengan dampak negatif terhadap lingkungan, atau aktivitas non-produktif seperti konsumtif pribadi.
Solusi:
Pastikan usahamu termasuk sektor produktif seperti perdagangan, pertanian, peternakan, kuliner, atau jasa.
Bila sebelumnya kamu mengajukan untuk keperluan konsumtif (misalnya membeli kendaraan pribadi), ubah tujuan pinjaman menjadi modal usaha nyata dengan bukti aktivitas bisnis. Sertakan foto tempat usaha dan deskripsi kegiatan untuk memperkuat pengajuan.
Tips agar Pengajuan KUR BRI Diterima
Selain memperhatikan lima hal di atas, berikut beberapa langkah tambahan agar peluang disetujui makin besar:
- Bangun hubungan dengan BRI terdekat. Datangi petugas mantri BRI dan sampaikan profil usahamu secara langsung. Pendekatan personal sering membantu proses survei lebih cepat.
- Gunakan rekening BRI aktif untuk transaksi usaha. Ini membantu bank memantau perputaran uang usahamu sebagai bukti kelayakan kredit.