Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Sorotan Delegasi Internasional di COP30 Brasil

Jumat 14-11-2025,18:49 WIB
Reporter : Febi
Editor : Agus Faizar

Belem, Brazil - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, tampil sebagai Keynote Speaker pada sesi Plenary Investment Forum dalam gelaran Conference of Parties (COP) ke-30 di Belém, Brasil, Kamis (13/11) waktu setempat.

Di hadapan para peserta, delegasi, dan pelaku industri dari berbagai negara maju, Sultan mewakili Indonesia untuk memaparkan konsep “Green Democracy and The Climate Change Bill: Indonesia’s Path to Sustainable Transformation.” Gagasan tersebut memperoleh respons positif dan menjadi perhatian para delegasi yang hadir.

BACA JUGA:Tiba di Rumah Duka, Jenazah TKW Jepang Adelya Disambut Tangis Histeris Keluarga

Indonesia Tunjukkan Komitmen Lewat Kebijakan Hijau

Dalam paparannya, Sultan menegaskan bahwa komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement telah diwujudkan melalui serangkaian kebijakan hijau, termasuk Undang-Undang serta Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 mengenai Nilai Ekonomi Karbon.

Di saat bersamaan, DPD RI juga tengah mengajukan sejumlah Rancangan Undang-Undang strategis, yaitu RUU Masyarakat Adat, RUU Daerah Kepulauan, dan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.

“Berbagai kebijakan yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto—seperti alokasi dana konservasi serta penyusunan regulasi terkait iklim dan masyarakat adat—merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam mempercepat dekarbonisasi melalui pendekatan kebijakan hijau,” tegas Sultan.

BACA JUGA:Momen Bersejarah, Kapolda Bengkulu Dinobatkan sebagai Bapak Ojol Provinsi Bengkulu

Diplomasi Iklim Indonesia di Forum Investasi COP30

Sultan menjelaskan bahwa kehadirannya dalam Investment Forum COP30 adalah bentuk dukungan terhadap misi diplomasi iklim Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Indonesia membuka peluang kolaborasi global terkait pemanfaatan potensi carbon storage dan percepatan transisi energi, dengan tetap menekankan prinsip keadilan dan integritas.

“Indonesia memiliki hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia dan ekosistem mangrove terbesar secara global. Selain itu, potensi energi baru terbarukan kita sangat besar dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

BACA JUGA:Begini Cara Pemkot Bengkulu untuk Menekan Angka Stunting

Peran Green Democracy dalam Transformasi Kebijakan Iklim

Sultan juga menyoroti peningkatan suhu bumi yang semakin drastis dalam tiga dekade terakhir, sehingga upaya dekarbonisasi harus dilakukan melalui pendekatan ganda—transisi energi dan penguatan industri carbon capture.

Kategori :