Tidak Bisa Ajukan KUR BRI? Inilah Solusi Pinjaman untuk Pegawai dan Pensiunan Skema Non KUR BRI

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Tidak semua orang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan KUR dari BRI. Ada yang terkendala administrasi, ada yang bukan pelaku usaha kecil, dan ada pula yang membutuhkan dana untuk kebutuhan di luar pembiayaan UMKM. 

Namun, kondisi tersebut bukanlah akhir dari peluang mendapatkan bantuan finansial. BRI menyediakan pilihan pembiayaan reguler yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan aktif maupun pensiunan dengan lebih fleksibel, yaitu melalui produk pinjaman Non KUR BRI, salah satu yang paling populer adalah program BRIguna.

Produk pinjaman Non KUR hadir sebagai jawaban bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan tanpa harus masuk dalam kategori penerima subsidi pemerintah. 

Karena bersifat lebih luas, kredit ini dapat digunakan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, modal untuk membuka usaha baru, pembayaran biaya kesehatan, pembelian kendaraan, renovasi rumah, hingga perencanaan keuangan menuju masa pensiun. 

BACA JUGA:KUR BRI Desember Tersisa hanya Rp 30 Triliun, Ternyata Ini Alasan Banyak Peminat hingga Akhir Tahun 2025!

Ruang penggunaannya lebih bebas dan tidak dibatasi pada pembiayaan usaha saja.

Berbeda dengan KUR yang dikenakan bunga subsidi dan ditujukan untuk UMKM, pinjaman Non KUR BRI punya karakteristik yang menyesuaikan profil peminjam. Bunga bersifat kompetitif sesuai analisis kredit dan kemampuan membayar. 

Namun keunggulannya adalah plafon yang bisa jauh lebih besar, bahkan dapat mencapai ratusan juta rupiah sesuai dengan kapasitas penghasilan dan jaminan keuangan nasabah.

Untuk memudahkan masyarakat, BRI menghadirkan beberapa kategori pinjaman BRIguna yang disesuaikan dengan tahapan karier seseorang.

1. BRIguna Karya

Pertama, ada BRIguna Karya. Produk ini ditargetkan bagi karyawan aktif yang memiliki penghasilan tetap setiap bulan. 

Biasanya calon debitur berasal dari perusahaan pemerintah maupun swasta yang sudah terdaftar dalam sistem payroll BRI. 

Pinjaman ini mendukung berbagai kebutuhan konsumtif, seperti biaya pendidikan anak, pelunasan kewajiban lama, kebutuhan keluarga mendesak, hingga perbaikan rumah untuk meningkatkan kenyamanan hidup. 

Tenor pinjaman mengikuti sisa masa kerja sehingga peminjam tetap merasa aman dalam mengelola cicilan jangka panjang.

Sumber: