Fakta Baru Kematian TKW Asal Seluma di Jepang, Mabes Polri hingga Interpol Turun Tangan

Jumat 14-11-2025,22:52 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Purnama Sakti

SELUMA, RBTVDISWAY.ID - Kasus kematian Adelya Meysa (23), TKW asal Desa Kampai Kecamatan Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang meninggal di Jepang, menjadi sorotan pihak berwajib.

Adanya indikasi perdagangan manusia yang dialami almarhumah kini pun menarik perhatian Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, dengan membentuk tim satgas untuk memberantas praktkk perdagangan manusia (human trafficking).

Dalam mengungkapkan peristiwa ini, tak hanya jajaran Polda Bengkulu yang turun tangan. Namun Mabes Polri dan Interpol pun turut bekerja ekstra untuk memutus jaringan human trafficking ke luar negeri.

BACA JUGA:Tiba di Rumah Duka, Jenazah TKW Jepang Adelya Disambut Tangis Histeris Keluarga

Hal ini diungkapkan AKBP. Julius Hadi Harjanto, S.Kom., MH yang merupakan Kasubdit 4 Renakta Polda Bengkulu. Pada Jumat sore (14/11) AKBP. Julius juga menyempatkan diri melayat ke rumah duka bersama Kapolres Seluma AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan.

Menurutnya, dari keterangan sejumlah saksi dan keterangan keluarga almarhumah Adelya Meysa, masih ada TKI asal Kabupaten Seluma lainnya yang hidupnya kini terlantar di Jepang, akibat berangkat tanpa melalui prosedur resmi atau Ilegal.

BACA JUGA:Momen Bersejarah, Kapolda Bengkulu Dinobatkan sebagai Bapak Ojol Provinsi Bengkulu

Saat ini Polda Bengkulu masih terus mengusut calo atau pihak-pihak terkait yang terindikasi mengirimkan TKI secara ilegal ke Jepang.

"Jadi untuk saat ini saksi dari pihak keluarga telah memberikan statement dan juga pihak-pihak lain yang mengetahui, bahkan ada juga saksi yang jadi korban juga kita mintai keterangan. Jadi ada 1 pelaku sebagai  perekrut (calo) tapi korbannya banyak, bahkan ada yang sudah diberangkatkan ke Jepang ternyata ditelantarkan sampai di sana, ada juga yang tidak berangkat tapi duitnya korban sudah keluar sampai Rp150 jutaan, ada yang Rp70 juta atau Rp85 juta, dan ini Adelya Meysa yang meninggal ini salah satu yang direkrut pelaku dan satu agen yang memberangkatkannya tapi masih kita telusuri apakah agen atau LPK itu punya izinnya untuk memberangkatkan atau tidak," terang AKBP. Julius.

Selain itu, menurutnya para calon TKI ke Jepang lainnya asal Kabupaten Seluma yang terkena tipu oleh pelaku dan agen saat ini juga masih dilakukan pendataan.

BACA JUGA:Syukuran Hut Brimob ke 80, Kapolda Bengkulu Dianugerahi Warga Kehormatan

"Ada sekitar 6 atau 7 orang Seluma yang sudah kena tipu, tapi yang sudah berangkat ke Jepang perkiraan jumlahnya hampir sama yang ditelantarkan itu, tapi ada 1 lagi ini yang memberangkatkan sama ini agennya tapi dia sakit juga di Jepang," tambahnya.

Sementara itu, melihat kasus ini Kapolres Seluma AKBP. Bonar Ricardo P. Pakpahan mengimbau masyarakat yang ingin merantau keluar negeri, agar mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan pemerintah, agar kehidupannya selama merantau terjamin, baik asuransi kecelakaan kerja atau pun asuransi kesehatannya.

"Imbauan kepada masyarakat kita yang mau berangkat keluar negeri untuk menjadi PMI (red. Pekerja Migran Indonesia) di sana, harus memang koordinasi dengan instansi atau dinas terkait yang ada di sini seperti Disnakertrans, karena memang sebelum berangkat merantau ke negeri orang itu, biasanya dari dinas itu melaksanakan suatu kegiatan pelatihan dan pelatihan ini sudah ditentukan sesuai kebutuhan tenaga kerja di negara tujuan. Jadi bagi masyarakat yang ingin berangkat jangan ragu konsultasikan dengan kami lewat 110 juga lebih efektif, kami pasti akan turun untuk melakukan validasi informasi lowongan kerja itu benar atau tidak," imbuh Kapolres Seluma.

Kategori :