Lalu untuk menguatkan pendapatnya Gus Baha mengutip firman Allah dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 106-107:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ شَقُوْا فَفِى النَّارِ لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّشَهِيْقٌۙ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ
"Maka adapun orang-orang yang sengsara, maka (tempatnya) di dalam neraka, di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih (106). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki (107)."
BACA JUGA:Dzikir Ini Dahsyat, Pahalanya Mampu Saingi Pahala Orang Kaya yang Rajin Sedekah
Meskipun demikian, Gus Baha mengatakan bahwa hal tersebut tidak berlaku untuk orang yang sudah jelas dinash (manshus) oleh Allah SWT akan dimasukan neraka untuk selama-lamanya, seperti orang kafir yang hingga akhir hayatnya tetap kafir.
"Tapi tidak usah membayangkan yang sudah manshus, misalnya orang kafir tetap kafir sampai mati, kita harus yakin dia selamanya di neraka karena itu manshus. Manshus secara jelas dalam Al-Qur'an bahwa dia kekal selamanya di neraka," katanya.
Tim liputan