SELUMA, RBTVDISWAY.ID - Sejumlah masyarakat Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara nekat menyeberangi sungai Air Pelubang.
Tindakan ini acap mereka lakukan, ketika sungai dalam kondisi surut mereka pergi kondangan ataupun berurusan ke kantor Camat maupun ke kantor Bupati Seluma.
Ini lantaran jembatan yang selama ini memperpendek jarak tempuh antara Desa Sekalak menuju ke dusun Batu Ampar Desa Talang Beringin Kecamatan Seluma Utara, tak kunjung diperbaik, sejak jembatan bailey putus tersapu banjir bandang yang terjadi pada 29 April 2020 lalu.
BACA JUGA:Sebenarnya Berapa Besaran Bunga Shopee PayLater? Coba Cek di Sini
Warga Desa Sekalak, terpaksa berenang menyeberangi sungai Air Pelubang ketika sedang surut, jika mereka hendak pergi kondangan atau pun berurusan keluar desa.
Cara ini terpaksa dilakukan warga, karena jembatan bailey buatan TNI yang sebelumnya digunakan untuk menyeberangi sungai, telah lama hanyut tersapu banjir bandang.
Sekretaris Desa Sekalak Bahrul mengatakan jembatan penghubung antara Desa Sekalak Menuju Ke Dusun Batu Ampar Desa Talang Beringin sebelumnya sangat penting, karena dapat memperpendek jarak tempuh dan mempersingkat waktu.
BACA JUGA:KUR BRI untuk PNS, Bisa Pinjam Rp 100 Juta, Ada Pinjaman di Bank Lain Bisa Pinjam?
Berulangkali pemerintahan desanya mengajukan proposal, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.
"Inilah perjuangan kami masyarakat pedalaman di Desa Sekalak, kapan kami bisa menikmati Indonesia Merdeka, kami sudah berulang kali mengajukan proposal namun sampai sekarang belum ada tindakannya," terang Bahrul.
Besar harapan masyarakat agar jembatan yang telah putus kembali dibangun sehingga tidak menyulitkan aktifitas warga, khususnya warga yang tidak memiliki kendaraan.
Meski ada jalan alternatif, namun untuk menuju ke Kantor Camat Seluma Utara maupun ke Kota Tais, masyarakat yang memiliki kendaraan harus memutar arah untuk sampai ke kantor camat dengan jarak tempuh lebih dari 25 kilometer.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI Terbaru Bulan Desember 2025, Ada Pilihan Angsuran Rp 21 Ribu per Bulan
"Jalan alternatif itu hanya bagi masyarakat yang ada kendaraan, harus melintasi jembatan gantung terlebih dahulu, kemudian melalui jalan PT. Batubara Indah Lestari (BIL) agar bisa sampai ke jalan raya," tambahnya.