Lantaran harga kopi sudah naik sejak dari kebun, membuat harga kopi meningkat setelah mendapat proses green bean atau biji kopi, berlanjut juga naik setelah menjadi kopi roasted bean sampai kopi bubuk.
"Untuk total kenaikan harga dapat mencapai 50 persen dari hulu ke hilir," papar Feri.
Saat baru panen atau cery bean, harga mulai mencapai Rp 10.000 hingga Rp 13.000 per kilogram (Kg). Padahal sebelumnya, harga kopi masih antara Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per Kg.
Feri menyebut kenaikan harga bisa terjadi di hilir atau di kedai kopi untuk di tingkat menengah ke bawah.
"Saat ini daya beli masyarakat belum pulih. Ada pedagang yang menjual dengan kesepakatan bersama pembeli. Misalnya, satu sajian kopi biasanya ukuran 250 gram kopi bubuk. Karena ada kenaikan, dikurangi menjadi 200 gram," papar Feri.
BACA JUGA:Putri Ariani ke 9, Ini Deretan Peserta yang Pernah Dapat Golden Buzzer dari Simon Cowell
Bila konsumen menghendaki ukuran kopi sama, maka pakai harga baru. Hal itu sangat dipahami oleh konsumen kopi di kedai dan kafe. Menurutnya, saat ini konsumen kopi tidak merisaukan harga.
"Berapapun harga kopi, pasti dibeli. Bagi masyarakat, kopi sudah seperti kebutuhan primer dan gaya hidup," terang Feri.
Kenaikan harga kopi juga terjadi pada kopi jenis arabika. Panen kopi arabika di Kebun Kopi Blawan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso sudah dilakukan sejak pertengahan Mei 2023.