Kualitas dan produktivitas kopi arabika di Gunung Ijen semakin membaik dibandingkan panen tahun sebelumnya.
Petani mendapat produktivitas sampai 1.950 Kg gelondong buah ceri kopi per hektare pada masa panen 2023, atau naik sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Begini Cara Sindir Suami yang Kurang Perhatian
"Kenaikan produktivitas ini merupakan hasil dari pembinaan Program Makmur Kopi yang dilakukan oleh PMO Kopi Nusantara sejak awal 2022. Kementerian BUMN membentuk PMO Kopi Nusantara untuk menciptakan ekosistem industri kopi di Indonesia yang berdaya saing global," kata Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran PTPN Group, Kamis (15/6).
Pencapaian kinerja pembinaan Program Makmur Kopi di Jatim akan diperluas di wilayah lain.
BACA JUGA:Ilmu Dagang Abu Nawas memang Hebat, Sepertinya Banyak Diantara Kita yang Meniru
“Sesuai rencana, program pendampingan ini akan diperluas di Bondowoso dan Jember dengan target 2.300 hektare lahan petani rakyat. Kami ingin menyambungkan ekosistem dari hulu ke hilir agar produktivitas dan kualitas meningkat. Kalau kualitas naik, harga akan naik," terang Dwi.
(Tim Liputan)