JEDDAH, ARAB SAUDI, RBTVCAMKOHA.COM – Menjelang puncak haji 2023, sejumlah persiapan mulai dilakukan. Beberapa fasilitas haji juga akan dihentikan, seperti layanan catering, dan transportasi yakni bus shalawat.
BACA JUGA:2 Kabupaten Ini jadi Piloting Pemberantasan Korupsi di Bengkulu, Ini Dasarnya
Penghentian ini sesuai arahan dari Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama RI.
Untuk operasional bus shalawat dihentikan per tanggal 6-13 Dzulhijjah atau per Sabtu 24 juni hingga 1 Juli nanti. Penghentian operasional karena akan berlangsung persiapan dan pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah.
Jemaah diimbau untuk melaksanakan salat di mesjid terdekat dengan penginapan.
BACA JUGA:HIPMI Cetak Kader Berwawasan Kebangsaan Bersama Lemhanas RI
Sementara untuk catering akan dihentikan pada 7, 14 dan 15 Dzulhijjah atau pada Minggu 25 Juni, 2 Juli dan 3 Juli.
Penghentian ini dilakukan karena lalu lintas di Arab Saudi mulai padat jelang dan setelah puncak haji. Jemaah pun diminta membeli makanan dan minuman di sekitar hotel.
Laporan dari Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) Bengkulu Syarifudin, jemaah kloter Bengkulu telah melakukan rapat terkait layanan catering yang difasilitasi ketua rombongan atau karom.
Disepakati, akan mencari catering lokal masakan Indonesia untuk support makanan, selama catering dihentikan. Pola makan tetap sama yakni 3 kali makan sehari.
BACA JUGA:Nasib Bocah 15 Tahun, Orang Tua Bercerai, Sang Paman Malah Lakukan Ini
Kegiatan lainnya, jemaah rutin melaksanakan ibadah wajib dan bimbingan ibadah haji. Salat dilakukan langsung ke masjidil haram, maupun di hotel untuk jemaah yang kurang fit dan lansia.
“Kami mendampingi para jemaah untuk melaksanakan salat di masjidil haram dengan menggunakan taksi bagi jemaah yang tidak kuat, dan bagi Jemaah yang masih kuat bisa dengan berjalan kaki selama 30 menit menuju hotel,” ujar TPHD Bengkulu, Syarifudin (20/6).
Siska Harliana