“Saudara sekalian, aku mengundang kalian semua ke rumahku agar semua merasakan rasa ubi yang berwarna-warni. Dan ternyata rasanya sama kan? Itu tidak ubahnya dengan istri kita, walaupun bentuk fisiknya beda, rasanya sama saja, yakni sama-sama perempuan,” katanya diiringi tawa lepas.
BACA JUGA:Astaga Kakek Ini, Nafsu Tak Terkontrol Cucu Sendiri jadi Sasaran
Laporan Pajak Abu Nawas Nyaris Berujung Celaka
Pada suatu ketika, kerajaan mengalami krisis ekonomi yang begitu buruk, karena pendapatan kerajaan yang berasal dari pajak tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Raja.
Akibatnya banyak fasilitas umum dan bangunan kerajaan rusak dan tak ada biaya untuk memperbaikinya.
Abu Nawas pun tak pernah menyangka kalau dirinya akan ditunjuk Baginada Raja menjadi petugas penghitung pajak kerajaan.
Hal ini terjadi setelah petugas pajak yang lama tidak becus menghitung hasil pajak kerajaan.
Kondisi kerajaan yang krisis ini membuat Raja geram. Padahal, kerajaan telah beberapa kali memenangkan peperangan dan memiliki wilayah makin luas akan tetapi krisis malah muncul dari pajak.
BACA JUGA:Kantong Sekarat Tetap Berangkat, 30 Destinasi Wisata Indonesia Ini Mirip Luar Negeri, Menakjubkan