Pertemuannya dengan Nabi Khidir disebut-sebut sebagai salah satu karamah Habib Sholeh. Kala itu, layaknya pemuda keturunan Arab lainnya, orang masih memanggilnya Yik, kependekan dari kata Sayyid, yang artinya Tuan, sebuah gelar untuk keturunan Rasulullah.
BACA JUGA:Khodam Uang Dampingi Orang dengan 12 Ciri Ini, Sangat Istimewa
Suatu ketika Yik Sholeh sedang menuju Stasiun Kereta Api Tanggul yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
Tiba-tiba seorang pengemis datang meminta uang. Habib Sholeh yang sebenarnya membawa sepuluh rupiah menjawab tidak ada, karena hanya itu yang dimiliki.
Pengemis itupun pergi, tetapi kemudian datang dan minta uang lagi. Karena dijawab tidak ada, ia pergi lagi, tetapi lalu datang untuk ketiga kalinya.
Ketika didapati jawaban yang sama, orang itu berkata, “Yang sepuluh rupiah di saku kamu?” seketika Yik Sholeh meresakan ada yang aneh.
Lalu ia menjabat tangan pengemis itu. Ketika berjabat tangan, jempol si pengemis terasa lembut seperti tak bertulang. Keadaan seperti itu, menurut beberapa kitab klasik adalah ciri fisik Nabi Khidir.
Tangannya pun dipegang erat-erat oleh Yek Sholeh, sambil berkata, “Anda pasti Nabi Khidir, maka mohon doakan saya.
”Sang pengemis pun berdoa, lalu pergi sambil berpesan bahwa sebentar lagi akan datang seorang tamu.