Ada pun Ibnu Khurradadhbih adalah salah seorang yang mencatat kata-kata yang didiktekan Sallam, yang berisi catatan perjalanan, perintah khalifah, dan laporan Sallam kepada Khalifah.
BACA JUGA:Data OJK, 2 Juta Warga Jakarta Utang Pinjol Hingga Rp10 Triliun Lebih
Catatan Ibnu Khurradadhbih tersebut dibukukan dengan judul Kitab al-Masalik w’al Mamalik yang diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul Book of Routes and Kingdom).
Dalam Gog and Magog in Early Syriac and Islamic Sources; Sallam Quest for Alexander’s Wall, Emeri van Donzel dan Andrea Schmidt, menulis umumnya orang mengira Sallam sebagai orang Arab. Tapi, Donzel dan Schmidt mengatakan tidak tertutup kemungkinan Sallam adalah seorang Khazaria.
Al Tardjuman, gelarnya, bermakna sang penerjemah. Sallam konon menguasai sekitar 30 bahasa. Karena dia orang Khazaria, ekspedisi yang dipimpinnya mudah memasuki Khazaria, dan wilayah lain di bawah kekuasaan Khazaria.
Bahkan, Donzel dan Schmidt pun menduga Sallam merupakan seorang Yahudi yang memungkinkan aksesnya lebih leluasa di wilayah Khazaria.
Soal nama Sallam yang diduga Yahudi, Donzel dan Schmidt menganalogikan nama Sallam dengan nama Suami Zainab binti al- Harits, Sallam bin Mishkam.
BACA JUGA:10 Fakta Unik di Dunia yang Belum Kamu Ketahui, Ada Salju di Gurun Sahara
Suami istri ini adalah Yahudi yang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW. Zainab menjadi terkenal karena dialah yang pernah mencoba meracun Nabi lewat masakan kambing. Tapi, ini hanya perkiraan Donzel dan Schmidt.
Sekadar informasi, sejak abad ke enam hingga abad ke-13, di kawasan Kaukasus, antara Laut Kaspia dan Laut Hitam, berdiri sebuah imperium Yahudi.