"Memangnya apa yang menimpa desa kalian?" tanya Abu Nawas lagi.
"Sudah berbulan-bulan desa kami mengalami musim kemarau. Tanaman-tanaman mati, air persediaan kami tinggal beberapa ember. Doakanlah desa kami, wahai Tuan Syeh, agar desa kami diturunkan hujan," jelas kepala dusun.
Abu Nawas terdiam mendengar keluhan mereka. Ia juga berbulan-bulan tidak mandi dan bajunya sudah lama tidak dicuci, padahal tujuannya ke sini untuk menumpang mandi.
BACA JUGA:Benarkah Torpedo Kambing bisa Meningkatkan Gairah Pria? Begini Penjelasannya
Beberapa lama muncullah ide cemerlang di otaknya.
"Baiklah aku akan memanjatkan doa kepada Allah supaya desa kalian diturunkan hujan, tapi ada syaratnya," ujar Abu Nawas.
"Apa itu syaratnya, Tuan Syekh? Kami bersedia melakukannya," balas kepala dusun.
"Syaratnya adalah kumpulkan semua air persediaan kalian dan taruh di tengah lapangan," perintah Abu Nawas.
BACA JUGA:Sapi sering Terlihat Menangis saat akan Dikurbankan, Berikut Penjelasan Ilmiahnya