Disebut Tempat Bersemayam Yajuj dan Majuj, Ditemukan 3 Jenis Lapisan Tembok Besi di Pegunungan Ural

Minggu 02-07-2023,10:30 WIB
Reporter : Tim Liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tempat kemunculan Yajuj Majuj telah melahirkan berbagai teori dan spekulasi. Salah satu tempat yang diduga kuat sebagai lokasi munculnya dua makhluk kekacauan ini adalah di Pegunungan Ural.

BACA JUGA:Abu Nawas Ketakutan saat Diminta Menyimpan Kunci Peti Harta

Greater Kaukasus, Tembok Besar China, dan Gates of Alexander menjadi tempat-tempat lain yang juga dikaitkan dengan kemunculan Yajuj Majuj. Sebab tiga tempat tersebut memiliki bangunan dinding yang dipercaya menjadi penghalang dua makhluk tersebut.

Karena dalam sebuah kisah di Surat Al Kahfi dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Raja Zulkarnain telah membangun tembok untuk mengurung Yajuj dan Majuj agar tidak berbuat kekacauan.

Ciri bangunan tembok ini memang tidak terlalu mencolok bagi pegunungan Ural. Namun terdapat sejumlah ciri lain yang membuat pegunungan ini diduga kuat menjadi tempat persembunyian Yajuj Majuj.

BACA JUGA:Tidak Perlu Pusing Memasukan Unta ke Dalam Lubang Jarum, Abu Nawas Tahu Caranya

Pada tahun 1995, Aleksander Chuvyrov, Profesor Ilmu Matematika dan Fisika di Universitas Negeri Bashkir di Rusia, sedang menyelidiki hipotesis imigrasi Militer China ke Siberia dan Ural.

Seperti dilansir dari Mysteries Runsolved, Dalam penelitian tersebut ahli menemukan 3 lapisan pelindung yang lebih kuat dari besi baja.

Tes geologi dari lempengan tersebut menyimpulkan bahwa itu terdiri dari tiga lapisan, dasarnya adalah dolomit setebal 14cm, yang kedua adalah kaca diopside yang sama sekali tidak diketahui sains pada saat itu, sedangkan yang ketiga adalah lapisan pelindung dari porselen kalsium.

BACA JUGA:Abu Nawas Berhasil Mengungkap Misteri Penyebab Air Laut Asin

Uji tanah terhadap 400 jenis tanah di distrik tersebut, dibandingkan dengan yang ditemukan di batuan, telah memungkinkan para ilmuwan untuk mempersempit kemungkinan lokasi pemotongan lainnya menjadi empat area spesifik di sekitar desa Chandar.

Jika Peta Sang Pencipta itu asli maka itu menandakan adanya peradaban kuno yang sangat maju. Para peneliti mengklaim bahwa peta tiga dimensi ini hanya dapat digunakan untuk keperluan navigasi.

Batu Dashka terus menjalani pengujian ilmiah dan tidak tersedia untuk dilihat publik. Hingga kini, banyak pertanyaan menarik seperti ini yang masih diselimuti misteri.

(Tim)

Kategori :